Kepala Kantor Cabang Disdik Banten Wilayah Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Suryadi berujar, para siswa SMA itu terpapar Covid-19 dari lingkungan luar sekolah.
"Itu pun bukan klaster sekolah, tapi dari rumah, karena sepulang sekolah itu siswa kami ada di mana, kami enggak tahu, di luar jangkauan," paparnya melalui sambungan telepon, Selasa (25/1/2022).
Suryadi mencontohkan, ada salah satu orangtua yang melapor ke sekolah bahwa anaknya terpapar Covid-19 dari kakaknya.
"Itu orangtuanya yang memberi tahu, kebetulan anaknya kena (terpapar Covid-19) dari kakaknya. Terus orangtuanya nge-share hasil tesnya," sebutnya.
Dia kembali mencontohkan, ada salah satu murid yang mengikuti PTM sempat merasa tidak enak badan. Kemudian, murid itu izin kepada pihak sekolah untuk pulang.
Beberapa hari setelahnya, orangtua murid tersebut memberi kabar bahwa anaknya positif Covid-19.
Menurut Suryadi, kasus serupa turut terjadi di beberapa SMA lain di Kota Tangerang.
Hingga akhirnya, lanjut dia, terdapat total tujuh SMA dengan temuan siswa atau guru positif Covid-19.
Disdik pun memutuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) hanya di kelas yang terdapat murid terpapar Covid-19.
Rekan-rekan sekelas siswa positif Covid-19 akhirnya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Ada beberapa sekolah. Jadi yang tutup itu ada di SMA 1, 2, 4, 7, 8, 12, dan 15," ucap Suryadi.
Kemudian, pihaknya melakukan tes Covid-19 kepada murid dan guru di SMA yang terdapat temuan kasus Covid-19.
"Setelah itu di-tracing, tapi yang lainnya negatif," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/25/15443131/ada-kasus-covid-19-di-sma-kota-tangerang-disdik-banten-bukan-klaster