Menurut dia, penambahan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini akan terus naik ke depannya.
"Bahwa ini kita belum awal, jadi ini belum seberapa dibanding nanti (puncaknya) Februari, sesuai prediksi bahwa kita akan mengalami gelombang ketiga yang dominasi Omicron yang begitu efektif dalam infeksi menyebar," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).
Meski lebih cepat menyebar, kata Dicky, varian Omicron tidak lebih berbahaya dari varian Delta.
Namun, ia tetap meminta masyarakat waspada karena tingkat kenaikan kasus yang begitu tinggi dan potensi kematian akibat Omicron tetap ada.
"Oleh karena itu, pertama kembali, apa pun variannya, kita prinsipnya harus temukan kasus itu secara dini, secara cepat. Ini bukan hanya berlaku untuk DKI ya, semua wilayah, terutama aglomerasi," kata dia.
Adapun penambahan kasus positif harian Covid-19 di Jakarta pada Kamis (27/1/2022) mencapai 4.149 kasus.
Dengan demikian, jumlah kasus Covid-19 di DKI Jakarta kini ada 891.148.
"Kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 4.149 orang sehingga total 891.148 kasus, yang mana 3.920 atau 94,5 persen juga merupakan transmisi lokal," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga mencatat adanya penambahan kasus aktif di DKI yakni sebanyak 2.248 kasus. Sehingga, jumlah kasus aktif kini sebanyak 16.330.
Adapun kasus aktif adalah orang yang sedang menjalani perawatan Covid-19 baik di rumah sakit dan isolasi mandiri di rumah atau terpusat.
Dari total kasus positif, 861.203 orang dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 96,6 persen.
Sebanyak 13.615 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 dengan tingkat kematian 1,5 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/28/17080051/kasus-harian-covid-19-di-jakarta-capai-4000-epidemiolog-belum-seberapa