Salin Artikel

Curhat Warga Cilenggang yang Terdampak Proyek Tol Serpong-Balaraja, Jalan ke Sekolah Jadi Jauh, Minta Dibuatkan JPO

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Cilenggang mengaku kesulitan mengakses fasilitas umum seperti sekolah karena terdampak pembangunan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja). Mereka PUN meminta untuk segera dibuatkan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang).

Salah seorang warga Cilenggang inisial I (30) bahkan berniat untuk memindahkan sekolah anaknya.

"Iya. Jujur untuk kami warga itu sangat susah akses ke sekolah. Kalau mau muter jauh, lewat jalan alternatif di situ mobil besar lewat terus, kita juga bawa anak kecil. Buat bawa anak sekolah aja kayaknya kok dipersulit gitu loh," ujarnya saat dihubungi, Jumat (28/1/2022).

I menceritakan rumahnya berada di RT 3/RW 2 sedangkan sekolah anaknya yaitu SDN Cilenggang 4 berada di RT 2/RW 1. Sejak ada pembangunan Tol Serpong-Balaraja, I harus memutar jalan sejauh dua kilometer untuk mengantar anak ke sekolah.

Dia sampai berniat untuk memindahkan sekolah anaknya dari SDN Cilenggang 4 ke SDN 03 Cilenggang yang berada di satu RW yang aksesnya lebih mudah.

Keinginan itu, kata dia, juga diutarakan oleh tetangga sekitar yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang sama.

Dia juga mengkritik pembangunan tol yang hanya bisa dinikmati oleh pihak tertentu, tetapi berdampak pada akses warga di sekitar lokasi pembangunan.

"Ini kan hanya untuk mereka yang bisa menikmati akses jalan tol. Tapi untuk kami para warga yang tidak bisa menikmati, paling tidak ada akses buat warga," pungkasnya.

Menurutnya, akses warga sebelum ada proyek pembangunan tol mudah dijangkau. Tetapi saat ini, warga harus memutar sejauh lebih kurang 2 kilometer menuju permukiman warga lainnya. Sebab, dibatasi tembok yang berdiri tepat di pinggir proyek pembangunan jalan tol.

Salah seorang warga Cilenggang lainnya bernama Iman Sopian menuturkan, ada beberapa fasilitas umum yang menjadi sulit dijangkau karena tidak adanya JPO.

Seperti SMA 12 Tangerang Selatan yang terletak di RT 3 RW 2, SDN Cilenggang 4 di RT 2 RW 1, dan Kantor BPJS Ketenagakerjaan di RT 2 RW 1 Jalan Cilenggang, Serpong, Tangsel.

"Biasanya deket dilalui warga pas nganter sekolah. Terus ke kantor BPJS yang tadinya lima menit bisa sampai 15 menit kalau macet akses jalan lainnya terhambat," ungkapnya.

Dia juga membenarkan bahwa ada informasi beberapa warga yang berniat memindahkan sekolah anaknya karena sulitnya akses.

"Beberapa warga RT 3 RW 2 yang anaknya sekolah di SDN Cilenggang 4 di RT 2 RW 1 juga berniat memindahkan anak mereka ke SDN 3 Cilenggang di RT 6 RW 2 karena aksesnya lebih mudah dijangkau ke SDN 3 hanya satu jalur," jelasnya.

Ketua karang taruna kelurahan Cilenggang itu juga mengaku sudah dihubungi pihak DPRD Tangsel untuk melakukan audiensi. Akan tetapi, hingga hari ini audiensi tersebut masih ditunda.

"Setelah ramai pemberitahaan demo kedua, kita diundang DPRD Tangsel. Harusnya hari Kamis audiensi, tapi diundur. Belum ada info lagi kapan jadinya (audiensi). Saya berharap, mohon bantuannya kepada pihak yang berwenang semoga difasilitasi pembangunan JPO ini," tuturnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/29/12584381/curhat-warga-cilenggang-yang-terdampak-proyek-tol-serpong-balaraja-jalan

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Pagi Mencekam di SMAN 6 Jaksel: Ruang Panel Listrik Terbakar Diduga akibat Korsleting, Satpam Sekolah Meninggal

Pagi Mencekam di SMAN 6 Jaksel: Ruang Panel Listrik Terbakar Diduga akibat Korsleting, Satpam Sekolah Meninggal

Megapolitan
Kronologi Bocah di Depok Tewas Usai Kelaminnya Diremas Lansia

Kronologi Bocah di Depok Tewas Usai Kelaminnya Diremas Lansia

Megapolitan
Mulai 1 Oktober, Pemprov DKI Tambah 24 Tempat Parkir Tarif Disinsentif

Mulai 1 Oktober, Pemprov DKI Tambah 24 Tempat Parkir Tarif Disinsentif

Megapolitan
RS Kartika Husada Bantah Operasi Amandel Bocah yang Mati Batang Otak Tanpa Persetujuan Keluarga

RS Kartika Husada Bantah Operasi Amandel Bocah yang Mati Batang Otak Tanpa Persetujuan Keluarga

Megapolitan
Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Megapolitan
Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban 'Bully'

Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban "Bully"

Megapolitan
Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Seorang Bocah lalu Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Seorang Bocah lalu Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Megapolitan
Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Megapolitan
CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

Megapolitan
Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Megapolitan
Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Megapolitan
Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke