JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Ibu Kota.
"Kami sedang monitoring terus," ujar Anies saat berkunjung di Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/2/2022).
Anies mengatakan bahwa pengetatan mobilitas, termasuk proses belajar mengajar di sekolah, akan dilakukan jika terjadi lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit.
"Jadi sekarang kita monitoring terus tentang keterisian rumah sakit," kata Anies.
"Kemudian apabila terlihat ada tren yang berubah, meningkat secara signifikan sehingga mengkhawatirkan dari sisi kapasitas rumah sakit, maka bisa dilakukan pengetatan. Jadi selama ini cara mengambil keputusannya begitu," ujar Anies.
Anies menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat ihwal pengetatan PTM.
"Terkait kebijakan lain, kami akan monitoring, evaluasi bersama dengan pemerintah pusat," ucap Anies.
Sebelumnya, Jokowi meminta adanya evaluasi pelaksanaan PTM di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Hal itu ia sampaikan saat membuka rapat terbatas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara virtual dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022).
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," ujar Jokowi, sebagaimana dilansir di laman resmi setkab.go.id, Selasa (1/2/2022).
Presiden pun mengungkapkan, saat ini persentase kasus aktif Covid-19 mengalami kenaikan 910 persen dari sebelumnya.
Jokowi meminta para menteri dan pimpinan lembaga terkait agar berhati-hati menyikapi kondisi pandemi saat ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/01/16212801/jokowi-minta-ptm-di-jakarta-dievaluasi-anies-kami-monitor