Seorang warga di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, bernama Fida melihat lampu bergoyang.
"Gempa kerasa beberapa detik, lihat lampu goyang-goyang. Goyang beberapa detik," kata Fida saat dihubungi.
Warga di kawasan Hang Jebat, Jakarta Selatan, Lani juga merasakan gempa. Kursi yang didudukinya bergeser.
"Gue lagi duduk di bangku sambil kaki ke atas, terus bangkunya kayak ngegeser dan bunyi 'dek' gitu," ujar Lani.
Gempa juga dirasakan oleh pasien Covid-19 yang tengah menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Lia.
Lia yang sedang berbaring di tempat tidur segera bangun saat gempa terjadi.
"Aku lagi isolasi di Tower 6 lantai 20. Aku lagi rebahan, jadinya berasa (gempa). Pas lihat air di botol minum juga goyang-goyang. Cepat-cepat bangun," kata Lia.
Namun, Lia menyebutkan bahwa teman sekamarnya di Wisma Atlet dan sejumlah pasien lainnya tidak merasakan gempa. Situasi di sana pun tetap kondusif.
"Teman sekamar enggak ngerasain. Tadi ku keluar kamar juga lorong sepi-sepi aja," ucap Lia.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa sumber gempa berada di wilayah Bayah, Banten.
"#Gempa Magnitudo: 5.5, Kedalaman: 10 km, 04 Feb 2022 17:10:45 WIB, Koordinat: 7.48 LS-105.92 BT (71 km BaratDaya BAYAH-BANTEN), Tidak berpotensi tsunami #BMKG," demikian informasi dari BMKG lewat akun Twitter @infoBMKG.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/04/17295821/gempa-m-55-di-bayah-banten-terasa-di-jakarta-kursi-bergeser-dan-lampu