Salin Artikel

Jumlah Pasien dengan Ketersediaan Tempat Tidur Tidak Sebanding, RLC Berlakukan Sistem "Waiting List"

Dari 300 tempat tidur yang tersedia, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RLC saat ini mencapai 88,6 persen.

"Data jumlah pasien hari ini di RLC 266 orang. BOR-nya 88,6 persen," ujar Ketua Koordinator Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang Selatan Suhara Manullang saat dihubungi, Selasa (8/2/2022).

Adapun 266 pasien yang dirawat di RLC terdiri dari 127 laki-laki dan 139 perempuan.

Sebelumnya, pada Senin (7/2/2022) jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RLC sebanyak 271 atau 90,3 persen.

"Kewalahan betul. Kalau sudah transit itu berarti kan sudah kewalahan. Kalau sudah ada waiting list (daftar tunggu) itu berarti kan sudah kewalahan," jelasnya.

Untuk mengantisipasi peningkatan tersebut, Suhara mengaku tidak keberatan jika sebagian pasien yang memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

"Kemudian bagi yang tidak mungkin isoman, silakan isoter (isolasi terpusat). Kami selalu memaksimalkan yang ada, kemudian memberlakukan waiting list," tutur Suhara.

Saat ini, kapasitas ketersediaan tempat tidur di RLC sebanyak 300. Ditambah dengan zona tiga sebanyak 36 tempat tidur. Sehingga totalnya sekitar 336 yang tersedia.

Jika jumlah pasien yang masuk melebihi kapasitas ketersediaan, maka pasien tersebut harus waiting list (daftar tunggu) terlebih dahulu di lokasi transit zona tiga.

Waiting list juga diberlakukan jika jumlah ketersediaan kasur untuk pasien perempuan sudah penuh. Akan tetapi, pasien perempuan yang masuk ke RLC bertambah lagi.

"Untuk waiting list hari ini ada 10 orang. Intinya untuk waiting list ini terjadi karena antara pasien dengan kapasitas tidak sebanding. Tapi sulit untuk mematok angkanya karna setiap hari ada pasien yang keluar-masuk," pungkas Suhara.

Lalu pasien tersebut akan dipindahkan ke zona satu atau dua bagi yang gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG). Pasien bisa masuk, setelah ada yang dipulangkan keesokan harinya.

"Jadi zona tiga itu kamar berupa tenda untuk transit. Tadi kalau ada yang daftar tunggu masuk ke situ dulu. Pasien ini kan yang dateng beberapa kemungkinan ada yang tanpa gejala, ringan, dan sedang. Bisa ke RLC dulu, nanti kalau orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan masuk ke RLC zona 1 dan 2," ungkap Suhara.

Akan tetapi, zona tiga juga berlaku untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat untuk transit terlebih dahulu.

Sementara, pihak RLC akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan dengan Public Safety Center (PSC) atau Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu 119 untuk menyiapkan pasien ke rumah sakit rujukan.

Suhara mengatakan, mekanisme daftar tunggu dibuat agar masyarakat tetap dapat ditangani di tengah keterbatasan ketersediaan tempat tidur yang tersedia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/08/21185061/jumlah-pasien-dengan-ketersediaan-tempat-tidur-tidak-sebanding-rlc

Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke