Salin Artikel

Dendam Sering Diejek, Seorang Pedagang Tusuk Warga Kebon Jeruk Saat Sarapan

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang warga mengalami luka-luka setelah ditusuk seorang pedagang di Jalan Salam Raya RT 010 RW 003, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (8/2/2022) pagi.

Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Slamet Riyadi mengatakan pelaku dengan inisial BAS (49) merupakan pedagang yang kerap berkeliling dengan gerobak di sekitar lingkungan tersebut.

Berdasarkan keterangan pelaku, Slamet menyebut motif penganiayaan didasari rasa dendam.

"Dugaan motifnya dendam ya karena pelaku kerap diejek-ejek oleh korban. Dia dikatain penakut lah dan segala macam," kata Slamet saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (8/2/2022).

Slamet mengatakan, BAS saat ini sudah diamankan di Mapolsek Kebon Jeruk dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Akibat perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 351 KUHPidana," kata Slamet.

Adapun peristiwa penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Peristiwa itu berakhir ketika warga mengamankan BAS yang telah melukai dua orang warga dengan inisial H dan D.

D, salah satu korban, mengatakan saat kejadian ia dan salah satu korban lainnya tengah sarapan di sebuah pangkalan ojek. H tiba-tiba ditusuk.

"Saya sama teman lagi makan di sini, sarapan. Si pelaku itu juga di sini. Tahu-tahu, teman saya yang lagi makan itu ditusuk. Kaget dia, terus tumpah makanannya," jelas D kepada wartawan, Selasa.

D mengatakan, kerabatnya yang berinisial H itu ditusuk di bagian perut sebelah kanan. Setelah ditusuk, H langsung lari ke rumah warga sambil bersimbah darah.

Meski H sudah berteriak minta tolong, pelaku masih mengejar H, hingga kemudian kembali melukai kedua tangan H.

H terjatuh, sedangkan pelaku masih juga melemparinya dengan batu-batu puing.

"Tiba-tiba pelaku di depan sini, dia lemparin batu puing-puing," kata dia.

D sempat bergumul dengan pelaku ketika berusaha menyelamatkan H. Pisau yang berusaha diambilnya dari tangan pelaku, justru melukai telapak tangannya.

D kemudian melarikan diri, tetapi masih juga dikejar oleh pelaku.

"Saya luka di tangan, karena gelut sama pelaku. Tapi saya jatuh juga, saya lari diuber (dikejar) terus sama pelakunya," kata dia.

Beruntung, saat itu warga mulai keluar dan mengamankan pelaku beramai-ramai.

Sementara itu, D dan H pun dibawa ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Ia mengatakan, akibat kejadian itu, H mendapat luka di sejumlah bagian tubuh.

"Saya luka ringan biasa. Tapi teman saya parah, di bagian perut, dua tangan, sama kaki," imbuh D.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/08/23101721/dendam-sering-diejek-seorang-pedagang-tusuk-warga-kebon-jeruk-saat

Terkini Lainnya

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke