Namun, Holywings di Kota Bogor mempunyai konsep yang berbeda. Ini karena syarat ketat yang diberikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.
Bima Arya Sidak Restoran Saat Masih Dibangun
Bima Arya mulai menyoroti rencana keberadaan Holywings Bogor saat bangunan resto itu masih dalam pembangunan. Ia bersama jajaran melakukan inspeksi mendadak ke restoran yang terletak di Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, itu pada 9 Januari lalu.
Bima mengakui saat itu sudah menerbitkan izin mendirikan bangunan (IMB) untuk Holywings Bogor karena persyaratan teknis untuk pembangunan restoran sudah terpenuhi.
Namun, ia menegaskan, Pemkot Bogor tak akan mengizinkan Holywings untuk menjual minuman keras dengan kadar alkohol di atas 5 persen dan menggelar acara musik DJ.
"Untuk menjual minol apalagi ada aktivitas DJ dan lain-lain, kami tidak akan izinkan. Jadi, bagi warga atau dari luar kota yang ingin bersantai menikmati minol, silakan ke kota sebelah, kota tetangga, tidak di Kota Bogor," kata Bima saat itu.
“Kalau di bawah 5 persen itu adalah kewenangan pemerintah pusat, tapi di atas 5 persen ada otoritas kami di sini," sambungnya.
Bima berpandangan, sejauh ini keberadaan kafe Holywings di kota-kota lain banyak menimbulkan persoalan dan perlu dicermati lebih lanjut. Oleh karena itu, ia memberi peringatan sejak awal agar tidak kecolongan.
"Silakan berbisnis di Kota Bogor, tetapi kalau sama dengan kota lain, saya tidak akan izinkan," katanya.
Holywings Ubah Konsep demi Penuhi Syarat Beroperasi
Co-Founder Holywings Ivan Tanjaya mengaku telah mengubah konsep Holywings seperti permintaan Bima Arya.
Ivan menjelaskan, setelah dipaparkan konsep dan peraturan yang ada di Kota Bogor, pihaknya langsung mengubah konsep bar menjadi resto keluarga.
“Kita sesuaikan mengikuti dengan peraturan Kota Bogor," kata Ivan.
Ivan menambahkan, Holywings Kota Bogor juga mengikuti kearifan lokal dengan menjual makanan tradisional khas kota tersebut.
"Ini pertama kali, belum pernah ada konsep dengan makanan dan minuman dengan kearifan lokal, baru ada di sini. Kita sinergi dengan pemerintah daerah, inilah Holywings Cafe Kota Bogor,” ungkap Ivan.
Salah satu pemegang saham Holywings, Hotman Paris Hutapea, memastikan bahwa Holywings bukanlah tempat untuk mabuk-mabukan dan jual beli narkotika
“Tidak ada jual beli narkoba. Praktis tidak ada yang mabuk karena memang melihat ruangan sebesar itu, orang saling jaga diri,” kata Hotman.
Bima Arya Hadiri Pembukaan Holywings Bogor
Bima Arya belakangan kembali mendatangi restoran Holywings Bogor pada Selasa (8/2/2022). Kali ini ia diundang untuk menghadiri pembukaan resto tersebut.
"Saya datang ke sini untuk memastikan. Ada aturan yang harus dipahami, dituruti, dan dijalankan," kata Bima.
Dalam kesempatan itu, Bima kembali mengingatkan Holywings untuk mematuhi aturan yang sudah disepakati bersama. Pertama, tidak menjual minuman beralkohol di atas 5 persen.
Kedua, tidak menampilkan stage act performance seperti disjoki. Bima hanya mengizinkan pengelola menyuguhkan pertunjukan musik atau live music.
Persyaratan lainnya, Bima meminta agar pengelola harus memperhatikan kearifan lokal, salah satunya menyediakan minuman bandrek dan bajigur yang merupakan ciri khas dari menu orang Sunda.
Bima pun memastikan pihaknya akan terus mengawasi operasional Holywings.
"Kita akan kontrol ketat semua," sambung Bima.
Bima menyampaikan, Kota Bogor adalah kota yang ramah untuk berinvestasi. Tetapi, kata Bima, ada catatan yang harus dipenuhi oleh para investor.
Salah satunya, investor harus menyesuaikan diri dengan karakter dan visi Kota Bogor sebagai kota yang ramah keluarga dan religius.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/09/11481771/saat-holywings-bogor-ubah-konsep-jadi-resto-keluarga-agar-diizinkan