Salin Artikel

Otak Pelaku Pembunuhan Koki di TPU Chober Ulujami Ditangkap, Sewa 2 Eksekutor dan Dibayar Rp 1 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Misteri yang menyelimuti kasus pembunuhan koki muda, VF (22), yang jasadnya ditemukan bersimbah darah di TPU Chober kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022), terungkap.

Polisi telah mengamankan dalang atau otak dari pembunuhan tersebut.

Otak pembunuhan

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdo Susianto berujar, otak pembunuhan tersebut adalah seorang perempuan bernisial LM.

LM ditangkap di daerah Kembangan, Jakarta Barat.

"Otak pelaku sudah ditangkap tim Resmob Polda di daerah Kembangan, Jakarta Barat, atas nama LM dengan jenis kelamin wanita," papar Budhi pada awak media, Minggu (13/2/2022).

Dalam kesempatan itu, Budhi belum menuturkan kapan tepatnya LM ditangkap.

Dia juga tak mengungkapkan hubungan LM dengan korban.

Di sisi lain, Budhi mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar konferensi pers atas kasus tersebut pada Senin (14/2/2022) ini.

"Besok (Senin) jam 11.00 WIB (konferensi pers), mudah-mudahan sampai motif sudah bisa kita ungkap," sebutnya.

Sewa pembunuh bayaran

Sebelum menangkap LM, kepolisian sudah terlebih dahulu menangkap dua orang di tempat berbeda.

Keduanya berinisial MYL dan DA. Mereka merupakan orang yang disewa LM untuk membunuh korban.

MYL ditangkap di kawasan Tangerang, Banten.

"Dari interogasi, MYL tidak mengenal korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi, Jumat (11/2/2022).

Sementara itu, DA ditangkap di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat malam.

Saat itu, lantaran DA berusaha melarikan diri, kepolisian menembak kakinya.

MYL dan DA dijanjikan menerima upah sebesar Rp 2 juta dari otak pembunuhan. Masing-masing akan menerima Rp 1 juta.

Namun, dari hasil pemeriksaan, polisi menyebut bahwa MYL dan DA masing-masing baru menerima uang muka sebesar Rp 500.000.

Peran masing-masing pelaku

Dari hasil keterangan sementara, pelaku MYL membunuh korban dengan cara menusuknya menggunakan gunting.

Gunting yang digunakan MYL untuk menghabisi korban itu disediakan oleh LM.

"Dari interogasi, MYL tidak mengenal dengan korban. Pelaku mendapat bayaran dari orang yang menyuruh (LM) untuk melakukan tindakannya tersebut," ujar Budhi.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben mengungkapkan, DA kebagian tugas untuk mencekik korban.

"Dari hasil interogasi awal, dia ini adalah yang memegangi korban dan mencekik korban," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben dalam keterangannya, Sabtu (12/2/2022).

Katanya, pelaku DA juga orang yang menghubungkan otak pembunuhan ini (LM) dengan MYL.

"Dia juga diduga sebagai penghubung terhadap otak (pembunuhan) yang sampai saat ini masih dilakukan pengejaran," ucap Yefta.

Penemuan jasad korban

Sebelum kasus terkuak dan pelaku ditangkap, korban VF ditemukan tewas oleh teman wanitanya, Hilda, yang saat itu hendak pergi ke pasar pada Kamis (10/2/2022) sekitar pukul 05.10 WIB.

Ibu Hilda, Umi menjelaskan, korban ditemukan oleh putrinya di jalan setapak antara deretan makam. Lokasi rumah Umi tak jauh dari lokasi tempat ditemukannya korban.

"Anak saya yang lihat, tukang sayur juga lihat katanya," kata Umi, seperti dikutip Tribun Jakarta.

Menurut Umi, saat itu Hilda yang kaget melihat keberadaan jenazah korban mengurungkan niat untuk ke pasar.

Lalu, Hilda kembali ke rumah untuk melaporkan temuannya itu.

"Begitu dia lihat, langsung balik lagi ke rumah. Enggak jadi ke pasar. Dia cerita sama saya, gemetaran," ucap Umi.

Saat itu, Umi dan Hilda serta warga lain datang ke lokasi ditemukan korban. 

"Pas bareng-bareng ke sana, anak saya ternyata ngenalin. Ternyata temannya, tahunya dari bajunya itu," ucap Umi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/14/07131551/otak-pelaku-pembunuhan-koki-di-tpu-chober-ulujami-ditangkap-sewa-2

Terkini Lainnya

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke