Peristiwa itu terjadi di Jalan Meruyung, Limo, Depok, pada Minggu (20/2/2022) siang.
Ibu korban bernama Devi mengatakan, AS terluka setelah terseret motor hingga tersungkur ke aspal saat mempertahankan tas yang dibawanya.
"Pelipis sebelah kanan, telapak tangan, terus siku kanan kiri, gigi patah, kemudian di bagian perut ada luka memar," kata Devi saat dihubungi, Selasa (22/2/2022).
Tak hanya itu, AS mengalami luka lebam pada bagian perutnya. AS telah mendapatkan perawatan medis dan kini dalam pemulihan.
"Lalu di bagian perut kata dokter ada lebam makanya dikasih anti nyeri salep-salep gitu," katanya.
Penjambretan tersebut membuat AS trauma. Korban enggan bertemu dengan orang lain.
"Sudah mulai agak tenangan, enggak seperti kemarin yang kayak ketakutan terus masih ketemu orang kayak linglung atau gimana. Kasian lihatnya," tuturnya.
Devi menceritakan, saat penjambretan, korban pada pagi itu hendak mengantarkan baju ke rumah nenek korban yang tak jauh dari rumahnya.
"Saya lagi di rumah mertua, jaga ayahnya (korban) yang sedang sakit. Dia (korban) ambil baju salinan saya di rumah. Habis ambil baju salinan, bawa tas warna biru isinya ponsel, baju saya, sama kunci rumah," kata Devi.
Nahasnya, di tengah perjalanan, korban diintai oleh penjambret. Kemudian, tiba-tiba dua pria bermotor mendekati korban dan langsung mengambil tas korban.
"Waktu kejadian dia (korban) enggak mainkan handphone di jalan. HP-nya itu di dalam tas, tiba-tiba dia (korban) bilang pas mau balik lagi ke rumah neneknya ada dua orang deketin langsung ambil," tuturnya.
Atas kejadian tersebut, ibu korban telah melapor ke pihak kepolisian. Hingga kini, kasus tersebut masih diselidiki polisi.
"Saya sudah melaporkan ke polisi dan ditangani sama Polsek Cinere. Saya dapat kabar dari polisi bahwa sudah olah TKP, tinggal nunggu perkembangan lebih lanjut," kata Devi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/22/13303331/terseret-hingga-tersungkur-saat-pertahankan-tas-dari-penjambret-anak-sd