Salin Artikel

Nasib Malang Sinta Aulia, Bocah Penderita Tumor Kaki yang Harus Jalani Amputasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib malang harus diterima Sinta Aulia Maulidia bocah penderia tumor di kaki yang mencuri perhatian Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.

Tim dokter gabungan sudah memvonis tidak bisa menyelamatkan kaki bocah 10 tahun itu. Kini jalan utama yang dipilih untuk mengobati Sinta adalah amputasi.

Saat ini Sinta Aulia masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia dibawa langsung ke Jakarta dari rumahnya di Desa Samaran RT 03 RW 01 Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah atas perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Achmad Fauzi Kamal, mengatakan amputasi terpaksa dilakukan karena tumor yang diderita Sinta Aulia sudah parah.

Dari hasil pemeriksaan tim dokter gabungan, Sinta didiagnosis menderita Osteosarcoma atau kanker tulang. Penyakit ini menyebar secara cepat hanya dalam hitungan minggu dan bulan.

"Untuk ananda (Sinta) ini tumor sudah sedemikian besar, sudah sampai kepada kulit dan kerusakan pada tumor sudah sedemikian masif," kata Fauzi, dikutip dari Tribunjakarta.com, Selasa (22/2/2022).

Dia mengatakan kondisi Sinta saat baru tiba di RS Polri juga tergolong parah. Hemoglobin (Hb) Sinta sangat rendah saat tiba di RS Polri Kramat Jati pada Sabtu (19/2/2022). Kadar Hemoglobin Sinta hanya di bawah dua.

Setelah itu tim dokter RS Polri Kramat Jati, RSCM, RS MRCCC Siloam Semanggi, dan RS Dharmais sudah melakukan penanganan medis untuk memperbaiki keadaan umum Sinta.

Hasilnya kondisi Sinta kini sudah membaik dengan hemoglobin 6,7, namun karena buruknya keadaan dan untuk mencegah kanker tersebut menjalar amputasi terpaksa dilakukan.

"Maka pada kasus ini amputasi adalah sebagai pembedahan utama, pilihan pembedahan utama," ujarnya.

Fauzi menuturkan dalam penganan medis penyakit Osteosarcoma terdapat dua penanganan, pertama pembedahan penyelamatan tungkai yang dapat dilakukan bila kondisi tidak terlalu buruk.

Syaratnya pembedahan penyelamatan tungkai yakni jaringan lunaknya masih cukup banyak, otot masih cukup banyak yang meliputi tungkai, pembuluh darah serta saraf utama masih bebas.

"Masih belum diinfiltrasi atau belum masuk ke dalam. Ketiga belum luka, infeksi. Maka setelah tiga kali kemoterapi kita bisa selamatkan tungkai," tuturnya.

Sementara jenis penanganan kedua adalah amputasi, tindakan ini terpaksa dilakukan tim dokter bila kondisi sudah buruk dan jenis tindakan pertama tidak mungkin dilakukan.

Fauzi mengatakan tindakan amputasi pada tungkai kaki Sinta bukan berarti gagalnya pengobatan, tapi merupakan langkah untuk menyelamatkan jiwa anak yang bercita-cita jadi Polwan itu.

Rencananya tim dokter gabungan akan melakukan tindakan amputasi pada tungkai kaki kiri Sinta bila kadar Hb-nya sudah mencapai tujuh, dengan harapan Sinta dapat sembuh.

"Kita mesti keputusan yang cukup berat. Bukan gagal pengobatan atau tata laksana, bukan. Tapi amputasi adalah salah satu upaya penyelamatan jiwa saat ini untuk ananda," lanjut Fauzi.

Kapolri Jenguk Sinta Aulia

Adapun Sigit telah menjenguk Sinta di RS Polri Kramat Jati, Minggu (20/2/2022), sekira pukul 16.30 WIB.

Sigit datang didampingi istrinya, Juliati Sigit Prabowo, Kapusdokkes Polri Irjen Rusdianto, Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Asep Hendradiana. Sigit dan Juliati sempat berbincang menanyakan kondisi dan mendoakan Sinta Aulia.

"Tetap semangat ya. Makan yang banyak ya," kata Sigit kepada Sinta sebagaimana dilansir dalam video dokumentasi Humas Polri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (20/2/2022).

Sigit dan Julianti juga menyempatkan diri berbincang dengan pihak keluarga Sinta yang datang mendampingi, serta tim dokter jajaran Pusdokkes Polri menangani penanganan medis.

Sebelum pergi, orang nomor satu di Polri tersebut juga kembali memberikan semangat agar Sinta semangat menjalani pengobatan dan mendoakan kesembuhan sembari mengusap dahi Sinta.

Sementara Sinta yang menderita penyakit tumor di kaki dan sebelumnya viral usai membuat video menyatakan bercita-cita menjadi anggota Polisi Wanita (Polwan) menyampaikan terima kasih.

"Terima kasih," ujar Sinta.

Sementara itu Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Asep Hendradiana mengatakan kedatangan Kapolri tersebut untuk membesuk sekaligus memastikan Sinta mendapat penanganan medis maksimal.

Menurutnya seluruh biaya pengobatan Sinta bakal ditanggung penuh oleh Polri, sementara penanganan medis bakal melibatkan sejumlah tim dokter spesialis dari berbagai RS.

"Tim dokter RS Polri R. Said Sukanto (RS Polri Kramat Jati) akan berkolaborasi dengan tim dokter spesialis, baik dari RSCM, RSPAD, RS Kanker Dharmais, RMCC Siloam Semanggi," tutur Asep.

Sebelumnya, video Sinta viral saat menyampaikan keinginannya untuk sembuh dari sakit agar bisa mewujudkan cita-citanya menjadi Polwan.

"Pak Kapolri saya ingin sembuh. Tolong dibantu cita-cita saya ingin berobat dan sembuh, cita-cita saya ingin jadi Polwan," kata Sinta dalam video yang dibuatnya sambil mengenakan pakaian anggota Polri.

Video Sinta itu pun langsung direspons Sigit yang memerintahkan jajarannya untuk membawa Sinta berobat ke Jakarta menggunakan helikopter.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Nasib Sinta Aulia Penderita Tumor Kaki yang Ditolong Kapolri, Kini Harus Diamputasi

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/22/14532451/nasib-malang-sinta-aulia-bocah-penderita-tumor-kaki-yang-harus-jalani

Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke