DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah perajin tahu di Kota Depok mulai kembali berproduksi setelah melakukan aksi mogok sejak Senin (21/2/2022).
Aksi tersebut digelar untuk memprotes kenaikan harga kedelai impor sekaligus meminta pemerintah menstabilkan harga.
Perajin tahu Bandung "Si Bungsu" di Jalan Kapuk, Margonda Raya, Depok, Irfan Suhendar mengatakan, para pekerjanya sudah kembali memproduksi tahu.
"Hari ini mulai bikin (produksi tahu), buat besok dipasarkan," kata Irfan, Rabu (23/2/2022).
Irfan mengatakan, tahu yang diproduksi di pabriknya akan didistribusikan ke 18 mitra di Depok dan Jakarta.
"Tahu bandung kuning potong. Biasanya didistribusikan di Pasar Agung (Depok) dan kebanyakan di Jakarta," ujar Irfan.
"Di sini yang bermitra ada 18, itu ada yang pasar, keliling juga. Termasuk saya sendiri juga masih jualan di pasar juga," lanjut dia.
Irfan menjual produksinya dengan harga Rp 2.000 per papan. Untuk ukuran terkecil, satu papan berisikan 100 potong. Ada juga potongan 80 sampai 90 tahu per papan.
"Kita enggak sembarangan. Kita ngikutin (kesepakatan teman-teman perajin tahu lainnya) ya kisaran Rp 2.000 per papan," kata dia.
Irfan terpaksa menaikkan harga tahu lantaran harga kedelai mencapai Rp 11.000 per kilogram. Di sisi lain, ia menilai, mengecilkan ukuran tahu bukan solusi yang tepat.
"Iya. dilemanya seperti itu ya, tiap kali kedelai naik, mau enggak mau harus naikin harga tahu juga. Kalau ngecilin itu agak susah solusinya," ucap Irfan.
Menurut Irfan, jika harga kedelai mengalami kenaikan terus-menerus hingga mencapai Rp 12.000, para perajin juga akan menaikkan harga tahu.
"Kemarin di rapat saya dengar juga kalau kedelai sampai Rp 12.000 akan dinaikin lagi harganya. Kemungkinan naik, tapi mudah-mudahan jangan ya, memberatkan masyarakat juga," pungkas dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/23/21315621/mulai-besok-perajin-di-depok-kembali-distribusikan-tahu-ke-pasar