JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap koki muda, VF, yang terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Chober kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada 10 Februari lalu.
Rekonstruksi dilakukan pada Kamis (24/2/2022), dengan menghadirkan tiga tersangka yang terdiri dari seorang perempuan berinisial LM, bersama dua orang suruhannya, MYL dan DR.
Penyidik juga menghadirkan tiga orang saksi, satu di antaranya kekasih korban, Hilda Nurlangi (28). Emosi Hilda pun pecah selama menyaksikan proses rekonstruksi itu berjalan.
Amarah Hilda memuncak bukan saja karena kehilangan nyawa kekasihnya, tapi juga karena mengetahui fakta bahwa dalang dari pembunuhan itu adalah teman dekatnya sendiri.
Ya, Hilda memang berteman dekat dengan LM yang menjadi otak pembunuhan itu. Hilda bahkan lebih dulu mengenal LM dibandingkan mengenal kekasihnya.
Kemudian, Hilda mengenalkan kekasihnya kepada LM sehingga korban dan LM saling mengenal.
Namun langkah Hilda itu justru membuat nyawa kekasihnya melayang.
"Kesal dan marah banget. Saya tidak bakal maafkan," kata Hilda saat ditemui di lokasi saat rekonstruksi.
Pantauan Kompas.com, Hilda yang mengenakan jaket jin warna biru dipadu celana hitam beberapa kali mendekati ketiga tersangka, LM, MYL, dan DR.
Ketiga tersangka saat itu tengah memperagakan adegan per adegan pembunuhan terhadap korban.
Pada adegan ketiga, penyidik meminta LM yang merupakan otak dari pembunuhan itu memperagakan perannya.
Di situ, Hilda mendekati.
Hilda yang saat itu ditemani warga lainnya beberapa kali memotret sosok LM dari jarak dekat. Dia mengaku geram melihat temannya itu.
"Geregetan banget lihatnya, mau nimpuk," kata Hilda.
22 Adegan
Total ada 22 Adegan yang diperagakan dalam proses rekonstruksi itu.
Adegan pertama dua eksekutor MYL dan DR memeragakan turun dari mobil lalu masuk ke pintu utama TPU Chober. Pada adegan selanjutnya, mereka menunggu korban dengan duduk di atas makam.
Sedangkan otak pembunuhan, LM masuk TPU dari pintu lain. Dia memantau dan memberikan petunjuk kepada MYL dan DR mengenai target mereka.
Setelah korban tiba, kedua eksekutor itu langsung beraksi. MYL menusuk korban menggunakan gunting yang disiapkan oleh LM.
Sedangkan pelaku DR berperan membantu MYL memegangi dan mencekik korban.
Dari proses rekonstruksi itu juga diketahui korban sempat melakukan perlawanan kepada kedua pelaku, namun gagal.
Setelah dua pelaku pergi meninggalkan TPU, korban juga sempat berusaha bangun untuk mencari pertolongan dengan tubuh penuh darah.
Namun, korban akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di lokasi. Ia ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk pada Kamis (10/2/2022) pagi sekitar pukul 05.10 WIB.
Motif Pembunuhan
Kepada polisi, Pelaku LM mengaku selama ini menjalin hubungan sesama jenis dengan Hilda. LM cemburu mengetahui Hilda kini mempunyai pacar laki-laki.
"Yang bersangkutan (LM) seorang lesbi, kemudian cemburu kepada korban karena korban menjalin hubungan asmara atau berpacaran dengan saksi HN," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.
Kata Zulpan, LM sudah menjalin hubungan sesama jenis dengan Hilda selama sembilan tahun. LM bahkan membiayai kebutuhan hidup Hilda.
Oleh karena itu, ia tak terima begitu mengetahui Hilda berpacaran dengan FF. LM pun memutuskan untuk menghabisi nyawa pria tersebut.
LM pun menyuruh MYL dan DR untuk melakukan aksi pembunuhan itu. Masing-masing dari mereka dijanjikan dapat bayaran Rp 2 juta, tetapi keduanya baru menerima masing-masing Rp 500.000.
Dua hari pasca aksi pembunuhan keji itu, ketiga tersangka berhasil ditangkap. Mereka dijerat dengan pasal terkait pembunuhan berencana.
Hilda Bantah Hubungan Sesama Jenis
Belakangan, Hilda membantah ia dan LM memiliki hubungan spesial sebagai pasangan penyuka sesama jenis. Hilda mengakui bahwa dia dekat dengan LM, namun hanya sebatas teman.
"Saya enggak pernah menganggap lebih, tidak ada ke arah sana. Tahun 2014 ke 2017 saya dekat sama dia. Tahun 2017 sampai sekarang saya pacaran sama almarhum (FF) ini," kata Hilda.
Hilda mengatakan, sosok LM selalu membantunya selama mereka berteman. Salah satunya saat Hilda mengandung.
Hilda sempat menginap bersama teman perempuan yang lain di rumah LM hingga beberapa hari.
"Kalau disebut dibiayain LM, dalam arti dikasih uang bulanan sih tidak. Cuma kayak susu, anak saya pernah dibeliin," kata Hilda.
Menurut Hilda, LM telah membuat pengakuan sepihak kepada kepolisian soal memiliki hubungan sejenis yang juga menjadi motif pembunuhan.
(Penulis Muhammad Isa Bustomi | Editor Nursita Sari)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/25/10384771/pembunuhan-koki-di-tpu-chober-amarah-pacar-korban-dan-bantahan-soal