Cegah Tempat Isolasi Penuh, Wali Kota Jaksel: Kalau Gejala Ringan, Isoman di Rumah Saja

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengimbau warganya yang terkonfirmasi Covid-19 gejala ringan untuk isolasi di rumah agar tempat isolasi terpadu tidak penuh.

"Kalau positif kemudian gejala ringan itu agar isoman di rumah saja. Jadi ini tidak memenuhi tempat isoter maupun ke rumah sakit," ucap Munjirin saat dikonfirmasi, Sabtu (26/2/2022).

Adapun hingga Jumat (25/2/2022), sebanyak 20 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani isolasi di Graha Wisata Ragunan, Pasar Minggu.

Munjirin mengatakan warga yang positif namun menjalani isolasi di rumah akan dipantau oleh satuan tugas (satgas) Covid-19 tingkat RT yang telah dibentuk.

Namun Munjirin belum menjelaskan secara terperinci mengenai jumlah satgas yang ada di setiap RT.

"Kita sudah bentuk satgas satgas di tingkat RT itu agar mereka yang positif di rumah benar- benar diperhatikan dan diurus baik dari kesehatan medis, maupun dari segi makanannya," ucap Munjirin.

Diketahui, sebanyak 20 warga menjalani isolasi di Graha Wisata Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kepala Unit Pelaksana Anjungan dan Graha Wisata DKI Jakarta, Yayang Kustiawan mengatakan, saat ini Graha Wisata Ragunan telah dipergunakan untuk isolasi warga yang terpapar.

"Sudah. Sudah ada warga yang menjalani isolasi," ujar Yayang saat dihubungi pada Jumat (25/2/2022).

Namun Yayang tak menjelaskan, waktu Graha Wisata Ragunan menerima warga yang ingin isolasi setelah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

Yayang mengatakan, total saat ini ada 20 orang yang terkonfirmasi Covid-19 tengah menjalani isolasi di Graha Wisata Ragunan.

"Jumlah pasien OTG Covid-19 di Graha Wisata Ragunan, Jumat, 25 Februari 2022 total ada 20 orang. Jumlah pasien masuk (hari ini) satu orang. Jumlah pasien sembuh dan pulang belum ada," kata Yayang.

Selain di Graha Wisata Ragunan, Pemprov DKI Jakarta juga telah menetapkan Graha Wisata TMII, Jakarta Timur, sebagai tempat isolasi pasien.

Dua lokasi isolasi mandiri terpadu itu kembali diaktifkan karena adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta.