Aksi mogok pedagang kemudian berdampak pada usaha rumah pemotongan hewan (RPH).
Pengelola RPH Tunas Karya Pamulang Tangsel Muhammad Ade Suwandi mengatakan, akibat aksi mogok pedagang daging, tidak ada permintaan daging yang masuk.
Sebagai pemasok, kegiatan pemotongan daging di tempat usahanya bergantung pada ada atau tidaknya permintaan dari pedagang.
Oleh karena itu, pihaknya tidak menyembelih sapi pada hari ini.
“Kalau RPH, pedagang tidak ada yang potong sapi ya kami jadi libur, enggak ada pemotongan,” ujarnya saat dihubungi.
Suwandi mengatakan, sebelum aksi mogok terjadi hari ini, ada imbauan pembatalan mogok berdasarkan surat edaran dari Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI).
Surat tersebut berisi instruksi untuk tetap melakukan pemotongan dan berdagang daging sapi seperti biasa.
“Nah, ternyata pada mogok (pedagangnya), kami pun ikut libur,” jelas Suwandi.
Aksi mogok para pedagang daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Tangsel diketahui akan berlangsung selama tiga hari, sejak hari ini hingga Rabu, 2 Maret 2022.
Padahal, awalnya aksi akan digelar selama lima hari sampai Jumat, 4 Maret 2022.
Adapun aksi mogok dilakukan berdasarkan surat imbauan dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) pada 24 Februari 2022 yang ditandatangani oleh Ketua DPD APDI DKI Jakarta Wahyu Purnama.
Aksi mogok jualan dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena melonjaknya harga daging sapi dari pemasok.
Kemudian pada Sabtu, 26 Februari 2022 JAPPDI menerbitkan surat. Surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum JAPPDI Asnawi berisi imbauan kepada pemotong hewan dan pedagang daging sapi agar batal melakukan aksi mogok.
Akhirnya ada sejumlah pedagang yang tetap melakukan aksi mogok dan ada pula yang tidak jadi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/28/22464261/pedagang-daging-sapi-mogok-jualan-rph-di-tangsel-ikut-libur
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.