Salin Artikel

2 Tahun Pandemi Covid-19, Pengelola RSD Covid-19 Klaim Wisma Atlet Telah Lewati Puncak Gelombang Omicron

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Mintoro Sumego mengeklaim bahwa saat ini Wisma Atlet telah melewati puncak gelombang Covid-19 varian Omicron.

"Khusus Wisma Atlet mungkin sudah dilewati (gelombang Omicron). Tapi untuk Omicron keseluruhan yang berkompeten menjawab mungkin Kementerian Kesehatan," kata Mintoro, Rabu (2/3/2022).

Untuk diketahui, sejak 15 Februari 2022 hingga kini sudah tidak ada pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

"Total ada 1.347 pasien Omicron sudah pulang semua sejak 15 Februari," ungkapnya.

Menurut Mintoro, pengelola RSDC Wisma Atlet jauh lebih baik dalam hal penanganan Covid-19 di tahun kedua ini.

Peraturan pemerintah seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai menjadi salah satu faktor sukses pengelola menangani gelombang Omicron.

"Saya lihat penanganan di Wisma Atlet tertata baik dalam penanganan kasus Omicron," ujar Mintoro.

"Tampak jelas dengan tidak adanya kematian di Wisma Atlet Kemayoran ini, lalu penyakitnya cukup tinggi tapi gejalanya ringan,"sambung dia.

Mintoro mengungkapkan, ketersediaan alat kesehatan dan stok obat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran masih tertangani dengan baik. Dia menyebut jajarannya sudah mengantisipasi stok untuk 3 sampai 4 bulan kedepan.

"Menyangkut ketersediaan oksigen kita punya dua sumber untuk general oksigen cair, lalu kita juga punya general untuk mengisi oksigen," katanya.

Kendati demikian, Mintoro mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19 karena gelombang Omicron di Indonesia belum benar-benar hilang.

"Kepada masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan betul, lalu tetap laksanakan proses karantina sesuai dengan aturan yang berlaku," ucapnya.

Sementara itu, jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet terpantau terus mengalami penurunan.

Per Rabu (2/3/2022), jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 2.107 pasien dengan bed occupancy ratio (BOR) 25,39 persen.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan Selasa (1/3/2022) kemarin jumlah pasien sebanyak 2.165 atau berkurang 58 pasien.

Menurut Mintoro, jumlah pasien di Wisma Atlet cenderung menurun selama sepakan terakhir.

"Kita sudah mulai turun sekitar seminggu ini," tegasnya.

Berikut catatan jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalam seminggu terakhir ini:

  • 24 Februari: 2.930 pasien
  • 25 Februari: 2.731 pasien
  • 26 Februari: 2.666 pasien
  • 27 Februari: 2.447 pasien
  • 28 Februari: 2.413 pasien
  • 1 Maret: 2.165 pasien
  • 2 Maret: 2.107 pasien

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/02/14134351/2-tahun-pandemi-covid-19-pengelola-rsd-covid-19-klaim-wisma-atlet-telah

Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke