Salin Artikel

Tes PCR/Antigen Dihapus Sebagai Syarat Perjalanan, Warga Khawatir Penularan Makin Parah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menghapuskan tes Covid-19 bagi pelaku perjalanan domestik atau dalam negeri.

Padahal, kasus Covid-19 di Tanah Air belum sepenuhnya menghilang meski angkanya terbilang kecil.

Rupanya keputusan tersebut pun tidak disetujui sebagian masyarakat.

Sebab, warga yang melakukan perjalanan domestik khawatir penularan Covid-19 semakin tidak terdeteksi.

Corry Elyda, karyawan swasta di sebuah perusahaan di Jakarta ini mengaku masih khawatir jika dirinya bepergian ke luar kota tanpa ada tes Covid-19.

"Aku justru khawatir (tes Covid-19 dihapus). Sudah tes saja masih parno, di bandara enggak buka masker sama sekali kecuali terpaksa atau jauh dari orang-orang. Di pesawat juga begitu," ujar Corry kepada Kompas.com, Selasa (8/3/2022).

Corry mengaku sering bepergian dengan menggunakan pesawat ke luar kota untuk urusan keluarga.

Sebab, dirinya tinggal terpisah dengan orangtua yang berada di luar Ibu Kota.

Oleh karena itu, dia pun sangat khawatir jika tidak ada tes malah membuatnya tertular dan menularkan kepada orang lain.

"Karena saya kebanyakan terbang untuk urusan keluarga, ketemu orangtua. Takutnya malah ketularan, terus nularin ke yang lain," kata dia.

Corry pun berharap kebijakan penghapusan tes Covid-19 untuk pelaku perjalanan domestik itu bisa dibatalkan.

Dia lebih menginginkan agar tes Covid-19 tetap dilakukan bagi siapa pun yang akan melakukan perjalanan.

"Tetap tes sih karena setidaknya screening orang-orang yang mau terbang dipastikan mereka semua tes dan terintegrasi dengan PeduliLindungi juga," kata dia.

Corry pun tidak merasa terbebani dengan adanya tambahan biaya tes karena menurutnya biaya tersebut pun cukup murah.

Menurut dia, lebih baik mengeluarkan sedikit biaya daripada harus menularkan penyakit kepada orang lain.

Hal senada disampaikan Abdul Rozak. Pegawai salah satu institusi pemerintah ini mengatakan, dirinya tak setuju tes Covid-19 dihapuskan karena masih khawatir dengan penyakit tersebut.

"Tidak setuju, masih khawatir sama Covid-19. Terlebih belum ada obatnya. Saya khawatir jadi pembawa virus tersebut dan menyebarkannya ke orang-orang di pesawat dan tempat tujuan," kata dia.

Rozak menilai, tes Covid-19 baik berupa antigen maupun PCR harus tetap dilakukan bagi pelaku perjalanan domestik.

Hal tersebut dinilai akan menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi setiap orang saat bepergian, termasuk dirinya sendiri.

"Kalau bisa sih, setiap pesan tiket harus termasuk dengan tes, baik PCR maupun antigen. Jangan terpisah, karena itu agak merepotkan," kata dia.

Menurut dia, biaya untuk tes juga tidak lebih membebani dibandingkan saat bepergian tiba-tiba diketahui positif Covid-19.

Hal tersebut justru dinilainya akan menjadi beban bagi semua orang.

"Justru dengan tes itu, kita memastikan kalau keamanan dan kelayakan kita jalan. Karena saya mementingkan keamanan, harga segitu untuk PCR atau antigen tidak masalah. Kan bisa PCR atau antigen asal sudah dua kali vaksin," tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan dalam rangka transisi menuju aktivitas normal.

Luhut mengatakan, pelaku perjalanan domestik baik melalui darat, laut dan udara tidak perlu menunjukkan hasil tes antigen dan PCR negatif, apabila sudah divaksinasi dosis kedua.

"Hal ini akan ditetapkan dalam surat edaran yang akan diterbitkan oleh kementerian dan lembaga terkait yang akan terbit dalam waktu dekat ini," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual, Senin (7/3/2022)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/08/10271511/tes-pcr-antigen-dihapus-sebagai-syarat-perjalanan-warga-khawatir

Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke