Salin Artikel

Epidemiolog: Vaksinasi Lengkap Arahnya Bukan Lagi 2 Dosis, tetapi 3 Dosis

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan saat ini pemerintah daerah harus segera mengejar percepatan vaksinasi booster Covid-19.

Hal itu terutama perlu dilakukan pemerintah daerah yang wilayahnya menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 seperti di wilayah aglomerasi Jabodetabek.

Ia menilai pelonggaran di masa penerapan PPKM level 2 harus diiringi vaksinasi booster yang masif agar masyarakat terhindar dari penularan Covid-19.

"Karena booster sangat penting untuk menangkal varian Omicron. Dan yang dimaksud dengan vaksinasi penuh nantinya bergeser ke tiga dosis. Dan tampaknya kecenderungan kuat definisi vaksin lengkap itu tiga dosis," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

"Untuk itu lah booster enggak bisa dianggap sebagai pelengkap. Itu menjadi bagian yang harus dikejar. Karena kalau tidak, kita menempatkan posisi terutama kelompok yang rawan dalam posisi berbahaya," lanjut dia.

Terlebih, kata Dicky, varian Omicron memiliki daya tular yang lebih tinggi daripada varian Delta sehingga vaksin booster sangat diperlukan. 

"Jadi harus segera meningkatkan cakupan booster. Jangan sampai seperti Hong Kong. Tanpa booster atau dua dosis yang lemah sehingga menyebabkan angka kematian akibat Covid-19 yang tinggi," lanjut dia.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, animo masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster masih terbilang rendah.

Menurut dia, animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi dosis ketiga tidak sebesar saat pelaksanaan penyuntikan dosis pertama dan kedua.

"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer ya, dosis pertama dan kedua," kata Widya, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Widya mengatakan, rendahnya animo disebabkan banyaknya masyarakat yang sengaja memilih vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai booster.

Padahal, lanjut dia, setiap vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster sudah direkomendasikan dan dinyatakan aman oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Oleh karena itu, Widya mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi booster di fasilitas pelayanan kesehatan.

"Jadi kita jangan membeda-bedakan jenis vaksin. Apapun jenis vaksin selama tidak ada kontraindikasi tentunya aman untuk diberikan," ujar dia.

Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta hingga Selasa lalu tercatat sebanyak 1.508.032 orang sudah divaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Jakarta.

"Total dosis tiga sampai saat ini sebanyak 1.508.032 orang," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/11/17201761/epidemiolog-vaksinasi-lengkap-arahnya-bukan-lagi-2-dosis-tetapi-3-dosis

Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke