Namun, mereka tetap bertahan di kawasan Mapolda Metro Jaya karena seorang rekannya masih ditahan polisi atas dugaan kasus pemukulan terhadap Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon.
"Karena satu teman ditahan, massa aksi tetap bertahan di (Markas) Polda," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia Ambrosius Mulait dalam keterangannya, Jumat.
Ambrosius berujar, mereka tetap bertahan di sana untuk mendesak Polda Metro Jaya agar segera membebaskan rekan mereka yang ditahan.
"Kami mendesak satu teman yang ditahan untuk dibebaskan," ujar Ambrosius.
Ambrosius sebelumnya menyampaikan, ada 120 mahasiswa Papua yang diangkut ke Mapolda Metro Jaya, tetapi 119 mahasiswa kemudian dipulangkan oleh polisi.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon jadi korban pemukulan mahasiswa Papua yang hendak berdemonstrasi di kantor Kementerian Dalam Negeri.
"Anggota kami yang terluka, Kasat Intel, ada di Rumah Sakit Tarakan sedang diadakan penanganan intensif," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi, Jumat.
Hengki mengatakan, AKBP Ferikson mengalami luka di bagian kepala dan kini tak sadarkan diri.
Hengki juga menuturkan, ada empat anggota polisi lainnya yang mengalami luka-luka akibat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh itu
"Terhadap anggota kami yang lain dalam perawatan Biddokkes Jakarta Pusat," ungkap Hengki.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/11/21590331/mahasiswa-papua-bertahan-di-mapolda-metro-jaya-desak-polisi-bebaskan