Salin Artikel

Bus Transjakarta 4 Kali Kecelakaan dalam 2 Hari, 2 Orang Tewas

JAKARTA, KOMPAS.com - Bus Transjakarta mengalami rentetan kecelakaan dalam dua hari terakhir, yakni pada Minggu (13/3/2022) hingga Senin (14/3/2022) hari ini.

Total, ada 4 bus Transjakarta yang terlibat kecelakaan hanya dalam waktu dua hari. Dua orang meninggal dunia. 

Polisi hingga kini masih menyelidiki 4 insiden kecelakaan tersebut. Berikut rangkumannya:

1. Pengendara Motor Tewas Terlindas Bus Transjakarta di Bundaran HI

Seorang pengendara motor tewas terlindas bus transjakarta di Jalan MH Thamrin sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2022) pagi.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 06.10 WIB.

"Kejadian di Jalan MH Thamrin arah ke Selatan tepat di depan gedung Sinar Mas Land, korban berinisial M," kata Jamal dalam keterangannya, Minggu (13/3/2022).

Menurut Jamal, sepeda motor Yamaha R15 dengan nomor polisi B 3632 ELJ yang dikemudikan M berjalan dari arah Utara ke Selatan di Jalan MH Thamrin.

"Sesampainya di TKP, M diduga hilang kendali terhadap kendaraannya hingga berakibat jatuh dan pada saat yang sama ada kendaraan Bus Transjakarta ( B 7178 UGA) berjalan di sebelah kanannya," ungkapnya.

Korban M jatuh ke kanan hingga tubuhnya masuk ke kolong bus transjakarta dan terlindas roda kiri belakang.

Korban mengalami luka pada bagian pinggang dan kaki hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.

2. Tangki Bus Transjakarta Bocor Usai Tabrak Separator, BBM Tumpah ke Jalan Ciledug Raya

Sebuah video singkat menampakkan sebuah bus transjakarta menabrak separator atau median jalan di Jalan Ciledug Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Minggu (13/2/2022) pagi, beredar di media sosial.

Dalam video itu tampak badan bus transjakarta yang masih belum dievakuasi. Pada saat yang bersamaan, banyak pengendara kendaraan bermotor yang melewati bus tersebut melalui sisi kirinya.

Dalam video tersebut tak terlihat bus itu mengalami kerusakan yang parah.

Perwira Piket Sektor IV Kecamatan Pesanggrahan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta Usman berujar, akibat kecelakaan tersebut, tangki bahan bakar minyak (BBM) bus transjakarta itu mengalami kebocoran di lokasi.

"Bus transjakarta menabrak pembatas jalan dan mengalami kebocoran pada tangki BBM," kata Usman, dalam keterangannya, Minggu.

Tim damkar Sektor Pesanggrahan kemudian menerima laporan soal kebocoran BBM itu sekitar pukul 06.30 WIB. Pihaknya lantas mengerahkan dua unit mobil damkar beserta delapan personelnya untuk menyemprot tumpahan BBM itu di Jalan Ciledug Raya.

3. Bus Transjakarta Tabrak Mercy yang Lawan Arah di Simprug

Kecelakaan yang melibatkan mobil Mercedes-Benz dengan bus transjakarta terjadi di Jalan Layang Simprug, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (13/3/2022) malam.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam mengatakan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Mulanya bus transjakarta dengan nomor polisi B 7747 TGB yang dikemudikan FHS melintas dari arah timur ke barat di Jalan Teuku Nyak Arief.

"Sesampainya di layang Simprug wilayah Jakarta Selatan, saat (bus) sedang menanjak, tiba-tiba datang kendaraan Mercedes-Benz dan menabrak bus transjakarta," kata Jamal.

Kecelakaan itu diduga terjadi karena mobil Mercedes-Benz dengan nomor polisi B 2910 STK yang dikemudikan oleh SNR melaju dengan melawan arah.

Jamal menyampaikan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kecelakaan tersebut. Hanya saja mobil dan bus transjakarta mengalami kerusakan.

"Akibat dari kecelakaan tersebut pengemudi tidak mengalami luka dan hanya mengalami kerugian materi," kata Jamal.

4. Seorang Pemulung Tewas Diduga Ditabrak Bus Transjakarta di Pancoran

Seorang pemulung yang belum diketahui identitasnya tewas ditabrak bus transjakarta di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin (14/3/2022) siang.

Saksi mata, Muniroh, mengatakan bahwa peristiwa kecelakaan terjadi saat laki-laki yang bekerja sebagai pemulung itu mengendarai gerobak motor melintas dari arah Pasar Minggu menuju Tebet, Jakarta Selatan.

"Korban tukang mulung. Dia saat itu lagi melintas. Cuma untuk (kronologi) itu tidak tahu pasti ditabrak dari belang atau bukan. Hanya dengar suara kencang," ujar Muniroh, saat dikonfirmasi, Senin.

Usai mendengar suara benturan yang keras, Muniroh langsung melihat seorang korban telah berada di kolong bus transjakarta. Posisi bus transjakarta melaju ke arah yang sama dengan korban, yakni dari Pasar Minggu menuju ke Manggarai, Jakarta Selatan.

"Dari Pasar Minggu mau ke Manggarai. Itu bus transjakarta yang berukuran besar," kata Muniroh.

 Aman Muniroh tak mengetahui secara pasti luka yang dialami korban usai insiden kecelakaan tersebut. Menurut Muniroh, korban bertempat tinggal di lapak pemulung, tak jauh dari lokasi dan kesehariannya mengumpulkan barang bekas.

Sementara Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Sigit menyebutkan, kasus kecelakaan itu ditangani Ditlantas Polda Metro Jaya. "Penanganan di Subdit Gakkum Polda," ujar Jamal.

Data Kecelakaan Tahun Lalu

Tahun lalu, Transjakarta juga sempat menjadi sorotan karena armadanya sering mengalami kecelakaan. Kecelakaan terparah terjadi pada 25 Oktober 2021, yang mengakibatkan 31 orang mengalami luka-luka dan memakan dua korban tewas.

Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya memaparkan, ada 502 kecelakaan yang dialami oleh bus transjakarta sepanjang Januari-Oktober 2021.

Kecelakaan paling banyak disebabkan bus transjakarta menabrak obyek tertentu atau kecelakaan tunggal, yakni 88 persen dari total kecelakaan. Kemudian, 12 persen lainnya, bus transjakarta ditabrak atau diserempet oleh kendaraan lain.

Karena seringnya Bus Transjakarta mengalami kecelakaan tahun lalu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun sampai turun tangan. Komite itu memberikan rekomendasi kepada PT TransJakarta untuk membantu mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi pada bus transjakarta.

Salah satunya, KNKT merekomendasikan adanya penambahan struktur dalam PT TransJakarta.

"Perlu ada penambahan satu struktur lagi yaitu satu departemen yang khusus memiliki tugas dan fungsi mengelola manajemen risiko serta memberikan jaminan keselamatan," kata Pelaksana Tugas Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan dalam konferensi pers Desember tahun lalu,

Menurut Wildan, struktur tersebut sudah ada tetapi masih terlalu kecil sehingga perlu ditingkatkan paling tidak sama dengan direktorat. Direktorat tersebut berada di bawah direktur utama dan dipimpin lagi oleh seorang direktur.

Selain itu, KNKT juga melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan kelaikan kendaraan melalui proses procurement terhadap sistem operasional prosedur (SOP) yang digunakan PT TransJakarta.

Wildan mencontohkan adanya penggunaan teknologi di bus transjakarta, sehingga saat ini diperlukan standar dan prosedur yang adaptif terhadap perkembangan teknologi tersebut.

Sementara itu, rekomendasi terkait keselamatan lintasan, KNKT bersama manajemen PT TransJakarta telah melakukan pemetaan terhadap 13 lintasan bus rapid transit (BRT) transjakarta. Dari pemetaan tersebut ditemukan hazard atau bahaya dalam lintasan, untuk itu perlu dilakukan pemetaan yang lebih komprehensif dan lebih luas.

"Tidak hanya 13 koridor tetapi juga menyangkut lintasan non-BRT. Pasti ada lagi," ungkap dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/14/16381861/bus-transjakarta-4-kali-kecelakaan-dalam-2-hari-2-orang-tewas

Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke