Salin Artikel

Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak 6 Tahun di Jakarta Selatan Belum Terungkap

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kekerasan seksual yang dialami anak perempuan berinisial ZF (6) di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, hingga kini belum terungkap.

Kasus ini dilaporkan oleh MBR, ayah ZF, ke Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Selatan pada 24 Januari 2022. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/183/I/2022/RJS.

Korban diduga diperkosa oleh tukang siomay berinisial K alias Tebet yang biasa berkeliling di sekitar tempat tinggal ZF. Namun, polisi belum dapat menangkap K yang diduga telah kabur ke luar Jakarta.

Ibu korban, M, mengungkapkan kekesalannya karena belum ada titik terang atas kasus yang dialami anaknya itu. 

"Ya Allah, pelaku belum ditangkap juga. Tidak tahu (sebenarnya) dicari atau tidak. Kami rakyat kecil yang tidak punya uang. Kayaknya keadilan di Indonesia hanya untuk yang punya uang," ujar M, Senin (14/3/2022).

Sejak kasus dilaporkan, M mengaku telah dimintai keterangan oleh penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan (PPA) Polres Jaksel.

Dia juga pernah mempertanyakan perkembangan kasus tersebut, tetapi jawaban yang didapat hanya sebatas polisi sedang mencari pelakunya.

"Saya sudah BAP (diperiksa) dua kali, sampai detik ini tidak ada kabar apa-apa, tapi kalau (kasusnya) viral kami dihubungin terus-terusan," kata M.

Jadi sorotan LPAI

Kasus kekerasan seksual tersebut juga mendapat sorotan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Ketua LPAI Seto Mulyadi menyayangkan pelaku belum berhasil ditangkap dan masih berkeliaran.

Pria yang akrab disapa Kak Seto itu menyinggung soal tagline Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan) yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Ini kan artinya Presisi yang diandalkan Bapak Kapolri, apalagi ini menyangkut soal perlindungan anak, sangat sayang sekali," kata Seto, Selasa (15/3/2022).

Menurut Seto, selama ini LPAI telah bekerja sama dengan Mabes Polri, khususnya dalam penanganan kasus kekerasan anak.

Ia mengaku khawatir masyarakat akan memberikan penilaian negatif kepada Polri jika belum berhasil menangkap pelaku.

"Pernah dulu juga ada (tagar) percuma lapor polisi dan sebagainya. Jangan sampai itu (Presisi) dikotori dengan tidak kecermatan, kecepatan, dari para petugas di bawah," kata Kak Seto.

Dalam waktu dekat, Seto mengaku akan mendatangi Polres Jakarta Selatan untuk mempertanyakan perkembangan penyelidikan kasus pemerkosaan terhadap ZF.

"Kami akan bantu dan coba cek juga ke Polres Jakarta Selatan. Saya akan coba koordinasi seberapa jauh kesulitan untuk menangkap pelaku," ujar Kak Seto.

Selain itu, Seto juga akan menyambangi tempat tinggal ZF untuk melihat kondisi psikologi pasca-peristiwa kekerasan seksual.

"Saya akan ke (rumah) korban dulu, untuk memastikan seberapa jauh kondisinya sekarang," ujar Seto.

Seto mengatakan, penanganan korban harus diutamakan guna memulihkan psikologi atas perbuatan pelaku. Namun, dia belum dapat memastikan mengenai waktu kedatangannya di rumah korban.

"Seperti kemarin saya lihat ada kasus di Jakarta Utara, Tangsel dan Tangerang itu kondisi sudah mulai gembira. Itu penanganan selain keluarga ada penanganan profesional," kata Seto.

Pelaku kabur dan berpindah-pindah

Kepala Satuan Reserse Krimininal Polres Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, pelaku telah melarikan diri ke luar Jakarta.

"Ya betul, (pelaku sudah melarikan diri) ke luar Jakarta. Pelaku sudah (masuk) DPO (daftar pencarian orang)," ujar Ridwan saat dikonfirmasi, Selasa (15/3/2022).

Kesulitan lain yang dialami penyidik yakni K kerap berpindah tempat. "Iya betul, sering berpindah-pindah tempat," ucap Ridwan.

Adapun kekerasan seksual terhadap ZF terkuak setelah dia melapor kepada ayahnya. ZF menghubungi ayahnya melalui telepon dan mengadukan perbuatan K.

"Via telepon (mengadunya) karena saya kan kerja. Itu Jumat pekan lalu. Awalnya cerita sama tetangga. Karena cerita sama saya takut, takutnya saya berantem sama si tersangka ini," ujar MBR, 29 Januari 2022.

MBR mengatakan, ZF bercerita bahwa dia telah dicabuli oleh K alias Tebet. Akibatnya, ZF mengeluh sakit pada bagian kemaluan saat buang air kecil.

"Saya pancing-pancing terus akhirnya dia cerita sampai terjadi persetubuhan. Kalau waktu kejadian persisnya kapan saya tidak tahu, cuma diceritakan kemarin," kata MBR.

Lantas, MBR membawa ZF ke rumah sakit untuk melakukan visum. Menurut keterangan dokter, terdapat lecet pada bagian kemaluan ZF.

"Kemarin pas divisum belum ada hasilnya si dokter tersebut bilang ada lecet," kata MBR.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/16/10511881/kasus-kekerasan-seksual-terhadap-anak-6-tahun-di-jakarta-selatan-belum

Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke