Adapun angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 1.224.167 kasus dengan rincian 1.193.225 orang sembuh, 15.899 pasien dalam perawatan, dan 15.043 pasien meninggal dunia.
Kendati angka kasus harian menurun signifikan dibandingkan puncak gelombang ketiga, penyebaran yang dipicu virus Corona varian Omicron tersebut menyebabkan angka kematian cukup besar.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengungkapkan, tercatat 1.477 pasien Covid-19 meninggal dunia sejak Omicron ditemukan di Jakarta.
"Itu kami analisis dari 1.477 kasus meninggal periode 1 November (2021) sampai 16 Maret (2022)," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (17/3/2022).
Mayoritas pasien meninggal karena belum mendapat vaksin lengkap
Dwi menjelaskan, mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada gelombang Omicron belum mendapatkan vaksinasi atau tidak melengkapi vaksinasi Covid-19.
"Ternyata 50 persen itu belum vaksin atau vaksinasi baru satu dosis, jadi belum lengkap," kata dia.
Rincian dari 50 persen tersebut, yakni 44 persen pasien Covid-19 meninggal dunia yang belum menerima vaksin sama sekali, kemudian enam persen adalah pasien yang hanya menjalani vaksinasi dosis pertama.
Kemudian, 36 persen korban meninggal dunia sudah menjalani vaksinasi dosis kedua, tiga persen sudah menjalani dosis ketiga atau vaksinasi booster.
"Yang tidak ada data 12 persen," tutur Dwi.
Kasus kematian pasien yang sudah vaksinasi lengkap didominasi lansia dan orang yang menderita komorbid.
Vaksinasi booster kurang diminati
Meski sudah terbukti mengurangi risiko fatal saat terinfeksi Covid-19, vaksinasi booster atau vaksinasi dosis ketiga di Jakarta masih kurang diminati.
Dwi mengatakan, ada dua alasan warga enggan melakukan vaksinasi booster. Pertama adalah akses ke layanan vaksinasi yang dinilai jauh dari rumah.
Kedua adalah masyarakat yang masih pilih-pilih merek vaksin yang akan disuntikan.
"Bisa jadi (karena pilih-pilih), padahal kan sama saja semua vaksin sudah melalui pengujian," tutur dia.
Untuk masalah pertama, Dwi mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan pelayanan lebih dekat dengan vaksinasi keliling.
Selain itu, DKI Jakarta setiap hari mengoperasikan 300 lebih sentra vaksinasi agar warga bisa lebih mudah mengakses vaksinasi booster.
Data per 17 Maret 2022, vaksinasi booster yang sudah disuntikan mencapai 1.755.583 dosis. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan vaksinasi dosis pertama 12.439.851 dan vaksinasi dosis kedua 10.491.299.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/18/09071131/covid-19-di-jakarta-1477-pasien-meninggal-saat-gelombang-omicron