Salah satunya dialami oleh Upen Ubadilah. Meskipun saat ini harga minyak goreng naik dan stok disebut mulai banyak, Upen tidak mendapatkan stok.
Upen tidak mendapatkan stok minyak goreng sejak dua bulan lalu. Akibatnya, dia pun sudah tidak berjualan minyak goreng selama itu.
"Penjualan ya kosong, tidak ada, pas minyak naik ya memang tidak ada. Sudah dari dua bulan yang lalu," kata dia, Jumat (18/3/2022).
Upen tidak berjualan minyak goreng sejak dua bulan lalu karena ketersediaan barang yang langka bahkan tidak ada.
Saat ada stok pun, harganya mahal.
Menurut Upen, di pasar-pasar pun kenaikan harga minyak goreng cukup tinggi, yakni mencapai Rp 15.000 hingga Rp 28.000 per liter. Padahal, semula harga normalnya Rp 13.000-Rp15.000.
Oleh karena itu, Upen berharap masyarakat bisa irit menggunakan minyak goreng. Sebab, sebagai penjual, dia tidak bisa menyediakan barang yang dibutuhkan para pembeli.
"Pembeli memang tetap nyari (minyak goreng), tapi kalau ada yang nyari, tanya harganya dulu," kata dia.
Sementara itu, Upen mengaku tidak mengetahui soal minyak goreng curah, sebab dia tak pernah menjualnya. Selama ini, Upen hanya menjual minyak goreng kemasan.
Upen pun berharap agar pasokan dan harga minyak goreng kembali normal dan stabil seperti sedia kala.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/18/10345381/tidak-ada-stok-pedagang-di-koja-sudah-dua-bulan-tak-jualan-minyak-goreng