Salin Artikel

Lagi-lagi Laju Ambulans Dihalangi, Kali Ini di Tol dan Sedang Bawa Pasien Hendak Operasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video rekaman memperlihatkan ambulans yang tengah melaju di jalan tol dihalangi mobil pribadi di Jalan Tol Cawang, Jakarta Timur.

Padahal, ambulans tersebut sedang membawa pasien yang hendak operasi. Sirine juga sudah dinyalakan.

Namun, laju ambulans itu diadang mobil bernomor polisi B 2475 TKO. Akibatnya, ambulans menepi.

Sopir ambulans pun sempat cekcok dengan orang di dalam mobil tersebut.

"Ini lajur lambat," kata seorang pria yang diduga pengemudi mobil itu.

"Ini ambulans, Pak," jawab pengemudi ambulans.

Kronologi versi pendamping sopir

Pendamping sopir ambulans itu, Ares, mengungkap kronologi saat kendaraannya diadang.

Ares mengatakan, insiden terjadi pada Senin (28/3/2022), sekitar pukul 13.30 WIB.

Saat itu, Ares sedang membawa pasien yang hendak operasi ke Rumah Sakit (RS) Dharmais, Jakarta Barat.

"Posisi jalan kanan padat, terpaksa kami minta jalan kiri," ujar Ares, Rabu (30/3/2022).

Ares menyebutkan, beberapa mobil bersedia ke kanan saat kendaraannya minta jalur kiri. Namun, mobil bernomor polisi B 2475 TKO justru mengadang laju ambulans.

"Dia (sopir mobil) nahan di kiri," kata Ares.

Berdasarkan penuturan Ares, sopir mobil itu bahkan sempat turun.

"Sudah gitu dia turun dari mobil sambil bilang, 'Ini jalur lambat dan ambulans ke kanan'," kata Ares.

Ares dan sopir mobil itu juga sempat cekcok. Ares mengatakan, ambulansnya sempat terjebak lama di dalam tol.

"(Namun) alhamdulillah tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan," ujar Ares.

Polisi belum dapat laporan

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Wilayah Jakarta Timur AKBP Edy Surasa tidak berkomentar banyak soal mobil mengalangi laju ambulans itu.

"Belum ada laporan. Berkenan langsung saja koordinasi dengan Sat PJR (Patroli Jalan Raya Polda Metro Jaya) karena kejadian di dalam tol," ujar Edy, Selasa (29/3/2020).

Dikonfirmasi secara terpisah, Kasat PJR Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya Kompol Sutikno mengatakan bahwa jajarannya juga belum mendapatkan laporan.

"Laporan belum ada memang," kata Sutikno.

Sutikno sempat mengatakan bahwa akan berkoordinasi dengan Subdirekorat (Subdit) Pembinaan dan Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya soal penindakan terhadap pengemudi mobil.

"Masih dikoordinasikan dengan Subdit Gakkum," kata Sutikno melalui pesan tertulis, Rabu kemarin.

Kompas.com mencoba menghubungi Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Jamal Alam soal penyelidikan atau penindakan terhadap pengemudi mobil.

Namun, hingga berita ini disusun, pesan yang dikirimkan Kompas.com belum mendapat respons meski sudah dibaca.

Pihak RS angkat bicara

Humas RS Dharmais Anjari mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari sopir ambulans yang lajunya dihalangi.

Ia menyebut, bisa saja ambulans dalam video itu memang hendak menuju RS Dharmais, tetapi milik fasilitas kesehatan lain.

"Sebagai Pusat Kanker Nasional, RS Kanker Dharmais biasa mendapatkan rujukan pasien kanker dari rumah sakit lain menggunakan ambulans. Kendaraan ambulans yang digunakan bisa berasal dari rumah sakit perujuk atau pihak lain," kata Anjari kepada Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Anjari turut menyayangkan ambulans itu harus dihalang-halangi oleh kendaraan pribadi.

"Kami prihatin dengan kejadian menghalangi jalannya ambulans yang sedang membawa pasien. Karena pasien yang dibawa ambulans biasanya dalam kondisi gawat darurat yang perlu segera mendapatkan penanganan di rumah sakit," kata Anjari.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/31/07134161/lagi-lagi-laju-ambulans-dihalangi-kali-ini-di-tol-dan-sedang-bawa-pasien

Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke