Salin Artikel

Tunggu Arahan Soal Shalat Tarawih, Wali Kota Tangerang Imbau Masjid Tetap Laksanakan Prokes

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih menunggu arahan dari Kementerian Agama (Kemenag) soal pelaksanaan shalat tawarih saat bulan Ramadhan 2022.

"Kita belum ada (aturan soal salat tarawih), kita masih menunggu dari Kemenag," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, melalui sambungan telepon, Jumat (1/4/2022).

Dia berujar, soal kapasitas jemaah di masjid atau mushala, Pemkot Tangerang masih mengacu kepada aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.

Dalam aturan itu, tercantum bahwa kapasitas maksimal di masjid atau musala sebanyak 75 persen kapasitas normal.

"Iya instruksi Menteri Dalam Negeri (pembuat aturan PPKM) begitu sementara sambil menunggu dari yang lain soal tarawih," kata Arief.

Di sisi lain, politisi Demokrat itu mengimbau agar semua masjid tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak.

Dia juga mengimbau agar jemaah tetap mengenakan masker dan membawa alat ibadah sendiri saat shalat tarawih nantinya.

"Imbauan kita, semua masjid tetap melaksanakan protokol kesehatan. Jadi jemaat pakai masker dan bawa alat ibadah sendiri-sendiri," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Arief meminta warga yang bergejala Covid-19 agar segera menjalani tes PCR atau antigen di puskesmas.

Menurut dia, tes Covid-19 itu tak dipungut biaya.

Warga yang bergejala diminta tes PCR atau antigen sebagai langkah pencegahan agar tidak menimbulkan klaster Covid-19 saat melakukan aktivitas keagamaan.

"Imbauan kalau buat masyarakat yang punya gejala batuk pilek demam, ya jangan sungkan ke puskesmas, melakukan pemeriksaan PCR atau antigen. Gratis, diberikan Pemkot Tangerang," papar Arief.

"Daripada jadi klaster di rumahnya atau misal saat dia melakukan aktivitas keagamaan atau aktivitas sosial lainnya," sambung dia.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang sebelumnya mempersilakan warga melaksanakan shalat tarawih saat bulan Ramadhan 2022 tanpa menjaga jarak.

Hal tersebut tertuang dalam Taujihat MUI Kota Tangerang Nomor 37/DP-K.XVI-05/SR/III/2022, yang ditandatangani Ketua Umum MUI Kota Tangerang Ahmad Baijuri Khatib.

Selain boleh shalat berdempetan, kapasitas jemaah dalam masjid atau mushala juga tak dibatasi.

"Saat tarawih sudah boleh berdempetan, kapasitas juga tidak dibatasi. Tapi sekali lagi, ini taujihat, arahan," ujar Baijuri, Kamis (31/3/2022).

"Kami tidak mewajibkan masjid atau mushala untuk merapatkan saf, itu kembali ke dewan kemakmuran masjid (DKM) masing-masing," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/01/16205751/tunggu-arahan-soal-shalat-tarawih-wali-kota-tangerang-imbau-masjid-tetap

Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke