Tercatat ada 210 kasus DBD di Tangsel pada periode Januari-Maret 2022.
"Kalau dilihat dari tahun sebelumnya, tiga bulan dulu (2021) sama tiga bulan yang ini (2022) agak naik sedikit. Dari Januari sampai Maret (2022) itu 210 orang, tiga bulan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar di Gedung Islamic Center, BSD, Serpong, Tangsel, Jumat (1/4/2022).
Menurut Allin, ada beberapa alasan yang membuat angka DBD di Tangsel naik.
"Karena memang satu, Tangsel daerah endemis. Kedua, karena memang curah hujan masih tinggi kemarin," jelas Allin.
Dinas Kesehatan telah melakukan penanganan dengan mengadakan program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).
Kemudian, di setiap rumah harus ada agent of change yang bertugas mengubah perilaku masyarakat dan melakukan gerakan 3M plus yakni mengubur, menguras, menutup, dan melipat baju-baju yang digantung yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
"Bagaimana masyarakat menyadari betul bahwa mereka adalah kader jumantik dari rumahnya masing-masing, selain dari kader jumantik (tiap kelurahan) pun melakukan pemeriksaan secara rutin ke rumah-rumah," pungkas Allin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/01/18033361/kasus-dbd-di-tangsel-tergolong-tinggi-ini-penyebabnya-kata-dinkes