JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubbag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen lebih aman dilakukan saat bulan Ramadan.
Pasalnya, para siswa tidak makan dan minum sehingga tidak perlu melepas masker yang bisa meningkatkan potensi penularan Covid-19.
"Jadi justru (ramadhan) yang paling aman tidak terjadi penularan," ucap Taga, dikutip dari Tribunjakarta.com, Senin (4/4/2022).
Walau demikian, ia mengatakan masih ada kekhawatiran para murid terpapar Covid-19 saat berada di luar lingkungan sekolah.
Apalagi ada tradisi mengabuburit jelang waktu berbuka yang biasanya justru menimbulkan kerumunan.
"Justru yang dikhawatirkan adalah masyarakat umum yang sore hari, ngabuburit pasti lebih banyak berkumpul," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, ia mengimbau kepada wali murid untuk mengawasi anaknya saat berangkat dan pulang sekolah.
Ia mengatakan jangan sampai anak berkeliaran di tengah kerumunan yang bisa memicu terjadinya penularan virus corona.
"Artinya yang perlu dikhawatirkan ketika pulang dari sekolah. Kepada orang tua agar selalu memantau putra-putrinya," kata Taga.
Sebagai informasi, PTM terbatas 100 persen di DKI Jakarta sudah dilaksanakan sejak 1 April 2022 lalu.
Kebijakan PTM 100 persen ini sudah diterapkan di seluruh jenjang pendidikan, mulai PAUD hingga SMA atau SMK. Meski demikian, waktu belajar anak dibatasi maksimal 6 jam.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul PTM 100 Persen Tetap Jalan Selama Bulan Ramadan, Disdik DKI: Sekarang Justru Lebih Aman
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/04/17172111/disdik-dki-sebut-ptm-100-persen-lebih-aman-diselenggarakan-saat-ramadhan