Salin Artikel

Saat Perempuan di Tangerang Obati 3 Anjing ke Dokter Hewan Malah Dituduh Mencuri...

TANGERANG, KOMPAS.com - Christine, warga Kota Tangerang, mengaku dituduh mencuri anjing dan sempat akan dijemput paksa oleh anggota polisi dari Polisi Sektor (Polsek) Cipondoh.

Upaya penjemputan paksa itu terjadi pada 31 Maret 2022.

Sebelumnya, pada 29 Maret 2022, Christine memang mengaku mengantarkan tiga anjing yang terlantar ke dokter hewan.

Lantaran dituduh dan hendak dijemput paksa, Christine melaporkan Kepala Polsek Cipondoh dan dua anggotanya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota pada 31 Maret 2022.

Berikut merupakan rangkuman berita berkait penuduhan dan penjemputan paksa itu:

Obati tiga anjing terluka

Christine mengatakan, tuduhan itu bermula saat dirinya melihat tiga ekor anjing di sebuah pekarangan kosong di Kecamatan Cipondoh pada 29 Maret 2022.

Dari tiga anjing itu, dua di antaranya jenis husky, sedangkan satu lagi berjenis golden retriever.

"Saya juga pas ngambil di pekarangan kosong. Itu saya tungguin dulu, kondisinya ketiganya sedang terikat," kata Christine saat dihubungi, Senin (4/4/2022).

"Kan pasti enggak mungkin saya ambil langsung gitu aja, saya tungguin pemiliknya muncul enggak nih," sambung dia.

Christine menyebutkan, lantaran pemilik anjing itu tak kunjung datang, dia memberi makan terlebih dahulu ketiga anjing itu.

Menurut Christine, ketiga anjing itu dalam keadaan mengenaskan. Ada anjing yang sudah terinfeksi di bagian matanya dan terluka di bagian badannya.

Menurut dia, anjing husky di pekarangan itu juga sudah pincang.

Christine lalu membawa ketiga anjing itu ke dokter hewan.

Dua hari berselang, pada 31 Maret 2022 sekitar pukul 12.30 WIB, Christine didatangi sejumlah anggota kepolisian dari Polsek Cipondoh di kediamannya.

Saat itu, menurut dia, anggota Polsek Cipondoh hendak menjemput paksa dirinya atas tudingan mencuri tiga ekor anjing.

"Polisi yang datang ke rumah saya untuk jemput paksa. Menurut dia, itu (jemput paksa) perintah komandannya, berarti Kapolseknya (Cipondoh)," tutur Christine.

"Saya dibilang pencurian," sambung dia.

Saat itu, kepada polisi, Christine meminta bukti soal tuduhan pencurian tersebut.

Kepolisian lalu menunjukkan bukti berupa rekaman kamera CCTV. Dalam rekaman itu tampak Christine sedang berada di pinggir jalan.

Selain itu, dia menyebutkan bahwa polisi juga menunjukkan bukti berupa dokumentasi foto mobil yang digunakan Christine untuk membawa anjing itu ke dokter hewan.

Christine menilai, tuduhan itu tidak berdasar. Sebab, dia membawa anjing itu dari sebuah pekarangan, bukan di kediaman seseorang.

Saat ini ketiga anjing itu juga masih berada di tempat dokter hewan.

Menurut Christine, tindakannya bukanlah bentuk pencurian. Namun, kepolisian saat itu tetap bersikeras meminta Christine ikut ke kantor Polsek Cipondoh.

Christine menilai, dia bukanlah seorang tersangka tindak kriminal yang bisa langsung diseret ke kantor polisi.

Laporkan polisi ke Propam

Dalam kesempatan itu, Christine mengaku melaporkan Kapolsek Cipondoh Komisaris Polisi Ubaidillah, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cipondoh Inspektur Dua Zainal Arifin, dan Polisi Wanita Suswanti ke Propam Polres Metro Tangerang Kota pada 31 Maret 2022.

"(Melaporkan) Kepala Polsek Cipondoh, Kanit Reskrim Zainal Arifin dan Polwan Suswanti ke Propam Polres Metro Tangerang Kota," kata Christine.

Pelaporan itu dilakukan lantaran ia kecewa dengan kinerja Polsek Cipondoh yang menuduhnya sebagai pencuri anjing tanpa diperiksa lebih dahulu.

Selain itu, proses penjemputan paksa yang berlangsung pada 31 Maret 2022 juga menjadi dasar Christine membuat laporan itu.

Polisi bantah jemput paksa

Secara terpisah, Zainal membantah adanya upaya penjemputan paksa terhadap Christine.

Menurut Zainal, ketika mendatangi kediaman Christine, polisi hendak mengklarifikasi peristiwa yang terjadi.

"Jemput paksa bagaimana? Orangnya saja (sekarang) masih di rumah. Itu kan kami datang sama korbannya, sama Pak RT, sama Pak Satpam," kata Zainal.

"Itu mau diklarifikasi. Namanya yang punya anjing kan diminta lagi, begitu," sambung dia.

Duduk perkara kasus

Dalam kesempatan itu, Zainal menjelaskan duduk perkara kasus tersebut.

Awalnya, kata Zainal, ada pemilik toko aki di Cipondoh yang mengaku kehilangan tiga ekor anjing.

"Kemudian kita layani, kita lakukan penyelidikan. Ada rekaman CCTV, ada foto-foto diduga pelaku. Pada saat mengambil anjing itu, diduga pelaku ini kan tidak minta izin. Kan (tiga ekor anjing) ada pemiliknya," ujar Zainal.

"Anjing itu kan ada pemiliknya, tiga ekor anjing. Akhirnya tahu setelah kita buka CCTV, diduga pelakunya ada tiga orang," tutur dia.

Menurut Zainal, pihaknya juga menyimpan nomor pelat mobil yang digunakan Christine saat membawa anjing itu ke dokter hewan.

Dia menilai, Christine merasa sebagai penyelamat hewan. Namun, menurut Zainal, Christine seharusnya tetap harus meminta izin terlebih dahulu saat hendak membawa hewan itu ke dokter hewan.

Sebab, pemilik anjing merasa kebingungan saat ketiga anjing itu menghilang.

"Alangkah baiknya waktu ngambil itu kan di situ ada pos satpam, ada satpam, ada toko-toko di depannya, minimal tanya ini anjing siapa kan begitu, harusnya dia koordinasi sama pemiliknya," urai Zainal.

"Jadi biar enak. Pemiliknya enggak dikasih tahu, tiba-tiba hilang. Ya pemiliknya bingung ada tiga ekor anjingnya hilang," sambungnya.

Tanggapan soal dilaporkan ke Propam

Zainal membenarkan bahwa Christine membuat laporan tersebut ke Polres Metro Tangerang Kota.

"Sudah. Dari kemarin dia audah laporan itu, dari Kamis (31/3/2022) malam," kata Zainal.

Menurut dia, warga memang memiliki hak untuk melaporkan anggota kepolisian ke divisi Propam.

"Ya itu kan haknya dia (Christine) lah yang laporin, ya silakan. Kita kan melayani masyarakat juga," ujar Zainal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/05/07580421/saat-perempuan-di-tangerang-obati-3-anjing-ke-dokter-hewan-malah-dituduh

Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke