JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) mengeluh kesulitan mendapatkan bahan bakar, khususnya Pertalite, pasca kenaikan harga Pertamax. Banyak pengguna Pertamax kini beralih ke Pertalite yang lebih murah.
Untuk diketahui, pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 12.500 per liter pada 1 April 2022 lalu. Sedangkan harga Pertalite per liternya sejumlah Rp 7.650.
Seorang pengemudi ojol Alex mengaku Pertalite, jenis bahan bakar yang sudah ia gunakan sejak lama, menjadi langka saat ini.
"Karena pada beralih ke Pertalite, Pertalite-nya jadi langka," ujar Alex yang telah menjadi pengemudi ojol selama 4 tahun itu, Rabu (6/4/2022).
Dulu, Alex sesekali menggunakan Pertamax ketika stok Pertalite kosong. Namun, karena adanya kenaikan harga yang signifikan, ia tidak pernah lagi menggunakan Pertamax.
"Kita kan saat ini cari yang murah saja," katanya. Ia berharap agar pemerintah bisa kembali menurunkan harga Pertamax agar pemotor tidak berbondong-bondong beralih menggunakan Pertalite.
"Kalau bisa jangan ada yang naik. Stabilin lagi saja harganya. Pengguna Pertamax ke Pertalite semua, Pertalite-nya jadi langka, entar susah," kata pengemudi ojol yang kerap mangkal di kawasan Terminal Tanjung Priok itu.
Pengemudi ojol lainnya, Farel, mengatakan dia harus mengantre panjang untuk mendapatkan Pertalite.
Dia bahkan sudah menyambangi banyak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk mendapatkan Pertalite dengan mudah. Namun, antrean panjang tetap terjadi di SPBU mana pun yang ia datangi.
"Nyari Pertalite susah, antre terus. Pada antre semua ke pom-pom bensin," kata dia.
Farel pun berharap agar harga Pertamax kembali turun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/06/14123651/saat-pengemudi-ojol-mengeluh-sulit-dapat-bahan-bakar-pengguna-pertamax-ke