Psikolog anak Seto Mulyadi atau biasa dipanggil Kak Seto mengatakan, hal itu terjadi karena minimnya wadah positif yang bisa menampung energi berlebih para remaja tersebut.
"(Energi) itu tidak tersalurkan, sementara mereka alami tekanan atau frustasi, misal karena pandemi tidak bisa sekolah dengan lancar atau tidak ketemu dengan teman-temannya untuk mengekspresikan semua kegiatan dan sebagainya," kata Kak Seto.
Kak Seto yang juga merupakan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ini menyebutkan bahwa dahulu ada kegiatan seperti gelanggang remaja yang bisa menampung energi para anak muda secara positif.
Ia pun meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk bisa memfasilitasi para remaja berkegiatan secara positif.
"Sekarang ini tidak ada wadah, penyaluran jurus ke arah kriminal. Dari pemerintah daerah untuk bisa memberikan aktivitas untuk bisa mengekspresikan semua perasaaan atau emosi para remaja ini dengan cara berkarya," ucap Kak Seto.
Terbaru, aksi tawuran remaja terjadi di Jalan Raya Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (4/4/2022).
Video aksi tawuran tersebut viral di media sosial. Dalam tawuran itu tampak para remaja tanggung berlarian saling mengejar dan kemudian mengeroyok salah satu pelaku yang terjatuh.
Tawuran remaja juga terjadi di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Kamis (7/4/2022) dini hari. Ada belasan pemuda yang kemudian diamankan.
Polisi mengatakan, kedua kelompok remaja tersebut janjian melalui pesan singat untuk melakukan tawuran di tempat yang telah disepekati.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/08/11331591/marak-tawuran-saat-ramadhan-kak-seto-minta-pemerintah-sediakan-wadah