Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan bahwa kepolisian telah mengidentifikasi identitas terduka pelaku dan kelompoknya.
"Untuk para pelaku, kami sudah mengidentifikasi kelompoknya, sekaligus orang-orangnya," kata Fadil di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Senin.
Fadil pun menyatakan bahwa dalam waktu dekat Polda Metro Jaya akan mengumumkan identitas terduga pelaku dan menangkapnya jika tidak segera menyerahkan diri.
"Besok mungkin kami akan melakukan upaya penegakan hukum, mengumumkan identitas pelaku," kata Fadil.
"Jika tak menyerahkan diri, kami akan tangkap," tegas Fadil.
Ade Armando dikeroyok saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022).
Peristiwa itu bermula saat aksi yang digelar Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dibubarkan sekitar pukul 15.30 WIB, setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan tiga wakil ketua DPR RI menemui massa aksi.
Tak berapa lama, suasana yang tadinya kondusif tiba-tiba menjadi ricuh di sisi barat.
Bersamaan dengan masuknya Kapolri dan tiga wakil rakyat, hampir semua aparat kepolisian turut masuk ke dalam kompleks DPR RI.
Massa yang mengenakan jas almamater mahasiswa mundur ke arah timur, sedangkan sekelompok pemuda berpakaian bebas terlihat melempar-lemparkan benda.
Pukul 15.39 WIB, sebuah ban dibakar di depan gerbang DPR RI. Tak jauh dari sana, ada orang berkerumun seperti sedang berselisih.
Berdasarkan pantauan Kompas.com saat itu, terlihat beberapa orang sedang melerai seorang pria yang berselisih, tetapi berujung perkelahian.
Di belakang pria itu, terlihat Ade Armando sudah terkapar tak berdaya di aspal. Tubuhnya berdarah.
Pakaiannya sudah dilucuti. Dia hanya memakai celana dalam dan baju yang sedikit robek.
Meski sudah tak berdaya, Ade Armando terlihat masih diinjak sejumlah orang.
Di saat yang bersamaan, beberapa orang menghalau orang-orang tersebut mengeroyok Ade Armando.
"Udah, udah, ini polisi!" teriak orang yang menghalau tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/11/19150801/kapolda-metro-sebut-pelaku-dan-kelompok-pengeroyok-ade-armando-sudah