Salin Artikel

Temui Luhut, Mahasiswa UI Perdebatkan soal "Big Data" Dukungan Penundaan Pemilu 2024

DEPOK, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menemui Rektor Universitas Indonesia (UI) secara tertutup.

Setelah melakukan pertemuan tertutup, Menko Marinves Luhut yang didampingi Rektor UI Ari Kuncoro akhirnya menemui puluhan mahasiswa yang tengah menggelar aksi di depan pelataran Balai Sidang UI, Depok.

"Mau kalian apa, biar saya jawab?" tanya Luhut kepada peserta aksinya.

Salah satu mahasiswa menyampaikan bahwa mereka ingin memprotes soal wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Mahasiswa pun menyinggung pernyataan Luhut soal big data yang menyebutkan 110 juta warganet ingin Pemilu 2024 ditunda.

"Kita tahu, Pak, kita baca di media bahwa Bapak Luhut menyuruh para ketua partai untuk menyuarakan wacana penundaan pemilu. Kita minta Bapak klarifikasi dan membuka big data. Apakah Bapak berani?" tanya Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI) kepada Luhut.

Namun, Luhut menepis anggapan bahwa dirinya yang membawa wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

"Siapa yang bilang saya minta jabatan presiden sampai tiga periode, saya tanya?" jawab Luhut.

Dalam klarifikasinya, Luhut memberikan pembelaan bahwa ia tak pernah menyuruh para partai untuk menyuarakan wacana tersebut.

Menurut Luhut, ia hanya menyampaikan aspirasi yang diterima dari akar rumput.

"Saya tidak pernah mengatakan wacana itu. Yang pernah saya katakan di bawah itu minta pemilu ditunda, apa salah? Kamu ngomong gini salah? Enggak kan," ujar dia.

Mendengar hal, itu para mahasiswa belum puas dari jawaban atas klarifikasinya Luhut. Mereka pun meminta bukti soal big data yang disebut Luhut sebelumnya.

"Ada buktinya enggak, Pak? Permasalahan kita di big data, apa Bapak yang minta," tanya mahasiswa.

Namun, Luhut enggan memberi penjelasan lebih jauh soal itu.

"Dengerin. Kan saya punya hak juga untuk tidak men-share kepada kalian. Enggak ada masalah, kenapa harus diributin. Berbeda pendapat itu biasa, kamu harus belajar berdemonstrasi ke depannya," jawab Luhut.

Sebelumnya diberitakan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi protes di Balai Sidang UI, Depok, pada Selasa (12/4/2022).

Sejumlah peserta aksi tampak membawa poster bergambar Menko Marinves beserta tulisan yang berisi tuntutan-tuntutan. Selain itu, mereka juga turut mengibarkan bendera kuning sebagai simbol matinya demokrasi di Indonesia.

"Kami sebagai mahasiswa UI hari ini melaksanakan aksi simbolik dengan membawa bendera kuning, poster, serta banner yg bertuliskan turut berdukacita atas wafatnya demokrasi di UI dan Indonesia," ujar Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo dalam orasinya, Selasa.

Para mahasiswa UI itu menolak wacana penundaan pemilu dan masa jabatan presiden tiga periode. Selain itu, mereka juga menuntut revisi statuta UI.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/12/15254931/temui-luhut-mahasiswa-ui-perdebatkan-soal-big-data-dukungan-penundaan

Terkini Lainnya

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke