Salin Artikel

Saat Kebakaran Hebat Hanguskan 400 Bangunan di Pasar Gembrong, 1.000 Jiwa Terdampak dan Butuh Bantuan...

Kebakaran dilaporkan pada pukul 21.06 WIB. Sebanyak 26 unit mobil pemadam beserta 130 personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

Namun, api baru berhasil dilokalisasi pada Senin (25/4/2022), pukul 02.30 WIB. 

"Api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu," ujar Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman.

400 bangunan dan 1.000 jiwa terdampak

Setidaknya, ada 400 bangunan yang hangus terbakar dalam insiden tersebut.

"Obyek yang terbakar 400 bangunan yang terdiri dari rumah dan pertokoan," kata Gatot. Luas area yang terbakar mencapai 1.200 meter persegi.

Sementara itu, ada sekitar 450 keluarga yang terdiri dari 1.000 jiwa terkena dampak kebakaran. Korban yang terdampak tinggal di wilayah RT 002, 003, 004, 005, dan 006 RW 001 Cipinang Besar Utara.

Empat tenda pun didirikan untuk tempat bermalam sementara para korban terdampak.

Diduga akibat korsleting

Kebakaran diduga berasal dari korsleting atau hubungan arus pendek listrik di salah satu rumah.

"Korsleting listrik berawal dari rumah Ibu Rawinah di lantai dua," kata Gatot.

Gatot menyebutkan, pemilik rumah sempat berteriak karena melihat api. Warga kemudian berupaya memadamkan.

Namun, api cepat membesar karena bangunan sekitar terbuat dari kayu-kayu.

Polisi akan melibatkan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri guna menyelidiki penyebab kebakaran itu.

"Tentunya kami akan melibatkan Puslabfor untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Jatinegara Kompol Entong Raharja, Senin kemarin.

Entong mengatakan, sumber api berasal dari rumah non-permanen.

"Sumber api dari belakang pertokoan, artinya dari rumah non-permanen. Sumber api dari dapur rumah tangga," kata Entong.

Bantuan yang dibutuhkan

Ketua RT 006 RW 001 Cipinang Besar Utara, Mugiharto mengatakan, warganya yang terdampak kebakaran membutuhkan donatur pakaian, terutama peralatan shalat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Kami menunggu donatur, terutama dalam hal ini alat-alat sholat seperti mukena, sajadah, baju koko, itu bisa dipakai kami juga di hari H dan kami bisa mengadakan sholat juga sih," ujar Mugiharto di lokasi pengungsian, Senin kemarin.

Mugiharto mengatakan, jika hari H lebaran kondisinya masih seperti ini, ia dan warga akan menerima apa adanya.

"Ya kalau sampai hari H masih begini kemungkinan kami apa adanya," kata Mugiharto.

Di sisi lain, Mugiharto juga berharap pasokan makanan tidak berhenti.

Pedagang terdampak akan dimodali

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI bakal memberikan modal bagi pedagang Pasar Gembrong yang terdampak kebakaran.

Hal itu disampaikan Anies ketika mendatangi lokasi kebakaran di kawasan Pasar Gembrong, Senin siang kemarin.

"Sudah ada 40 kios disiapkan dan jumlah pedagangnya juga 40 yang terdampak. Jadi insya Allah bisa langsung disiapkan, plus diberikan bantuan nanti modal kerja untuk mereka yang terdampak agar mereka punya bekal awal," ujar Anies.

Anies berharap, bantuan modal bisa diberikan kepada pedagang dalam waktu dekat.

"Apalagi ini menjelang akhir Ramadhan yang sebenarnya perputarannya, perekonomiannya, agak tinggi," kata Anies.

Selain itu, Anies juga memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta memberikan pemulihan psikologis bagi korban kebakaran.

"Setelah ini ada layanan recovery (pemulihan), ini biasa kami lakukan ketika ada kebakaran bahkan ketika ada peristiwa bencana alam di daerah lain, Jakarta mengirimkan tim untuk rehabilitasi psikis," tutur Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/26/06031121/saat-kebakaran-hebat-hanguskan-400-bangunan-di-pasar-gembrong-1000-jiwa

Terkini Lainnya

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke