Salin Artikel

Grab Bebastugaskan Satpam yang Diduga Perlakukan Buruk Calon Mitra Penyandang Tuli

Perlakuan buruk itu disebut dilakukan oleh petugas satpam di kantor Grab.

Chief Communications Officer of Grab Indonesia Mayang Schreiber mengatakan, pihaknya tengah melakukan investigasi internal terkait kejadian tersebut.

Petugas yang diduga memberikan perlakuan buruk itu dibebastugaskan selama proses investigasi berlangsung.

"Karyawan Grab terkait saat ini telah dibebastugaskan sementara proses investigasi berjalan," jelas Mayang dalam keterangan resmi, Rabu (27/4/2022).

Mayang menyampaikan, proses investigasi akan diselesaikan paling lambat tiga hari ke depan. Grab Indonesia nantinya akan menyampaikan hasil investigasi tersebut kepada publik.

Selain investigasi, Grab Indonesia juga akan memperbaiki prosedur pendaftaran daring untuk mitra pengemudi dengan kebutuhan khusus.

Selain itu, Grab Indonesia juga akan memberikan pelatihan dalam waktu dekat terhadap karyawan Grab yang bertugas melayani mitra dan calon mitra, khususnya mitra disabilitas.

Sejumlah fasilitas umum untuk membantu calon mitra penyandang disabilitas juga akan ditingkatkan di lokasi-lokasi perekrutan mitra pengemudi dan UMKM.

"Seperti menambah papan informasi yang memudahkan calon mitra penyandang disabilitas dan menambah jadwal kehadiran penerjemah bahasa isyarat untuk membantu kemudahkan proses rekrutmen para calon mitra penyandang disabilitas," kata Mayang.

Sebelumnya diberitakan, dalam unggahan video berbahasa isyarat yang diberikan sulih teks (terjemahan) di beberapa bagian, Tonan dan istrinya, Amanda, menjelaskan pengalaman saat melakukan interview di kantor pendaftaran mitra di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

"SURAT TERBUKA untuk @grabid Saya kecewa pelayanan BURUK terhadap suamiku @tonandaputra di tempat pendaftaran mitra @grabid cakung ... Tentu saja saya tidak bisa menerima seperti itu..," ungkap Amanda dalam takarir unggahannya, Selasa.

Tonan menceritakan, ia tengah membutuhkan biaya tambahan. Oleh karenanya, Tonan melamar sebagai mitra pengemudi di Grab Indonesia.

Satu bulan berselang, Tonan menerima panggilan wawancara di kantor tersebut.

Setibanya di lokasi wawancara, Tonan menunjukkan surat undangan kepada petugas sekuriti. Saat bertemu petugas satpam, ia ingin menyampaikan bahwa tidak bisa mendengar.

"Dia tidak mengerti, lalu saya diminta tunggu, kemudian dipertemukan dengan kepala sekuriti," kata Tonan dalam bahasa isyarat.

Amanda dalam unggahannya menjelaskan, suaminya ditemui oleh petugas keamanan yang memasang raut wajah masam dan marah.

"Dan diketemukan lagi oleh security lain ( kepala security ) yang lagi2 seperti tidak diterima dengan muka masam,dan raut wajah yang marah2," tulis Amanda.

Merasa komunikasi tidak berjalan lancar, Tonan pun menunjukkan undangan wawancara tersebut. Namun, saat itu Tonan mengaku menerima perlakuan kurang menyenangkan.

"Dia menunjukan isi WA dan undangan yang tertulis bahwa dia diundang interview. Malah Disuruh membaca dengan jelas dan keras, Tonan sudah mengikuti. Sampai di tes dengan dipanggil dari jauh, wah TIDAK SOPAN..," tulis Amanda.

Amanda menduga, para petugas sekuriti saat itu tengah mengetes kemampuan pendengaran Tonan.

"malah coba tes lagi, dipanggil, brertepuk tangan kencang-kencang, seolah-olah mengetes pendengarannya yang memang Tuli," lanjut Amanda.

Setelah itu, Amanda menyebutkan, suaminya justru diberi tahu bahwa tidak ada lowongan bagi penyandang tuli.

Berkaca dari peristiwa yang dialami suaminya, Amanda berharap, Grab Indonesia dapat memberikan akses dan fasilitas umum yang ramah disabilitas ke depannya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/27/13055301/grab-bebastugaskan-satpam-yang-diduga-perlakukan-buruk-calon-mitra

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke