Salin Artikel

Sambut Arus Balik, AP II Terjunkan Petugas "Ground Handling" di Bandara Soekarno-Hatta

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura (AP) II sedang bersiap diri untuk memfasilitasi angkutan arus balik di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten.

Diprediksi, puncak arus balik di bandara tersebut bakal terjadi pada 7 Mei dan 8 Mei 2022.

President Director of AP II Muhammad Awaluddin berujar, pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan petugas ground handling di Bandara Soekarno-Hatta soal calon penumpang yang tiba saat puncak arus balik.

Salah satu tanggung jawab dari petugas ground handling adalah mengatur antrean calon penumpang saat pengambilan bagasi di area kedatangan.

"Karena memang satu kata kunci yang juga yang sangat efektif dan juga cepat, bisa kita respons dalam kegiatan kedatangan di arus balik ini adalah ground handling," papar Awaluddin, dalam rekaman suara yang diterima, Kamis (5/5/2022).

"Jadi kedatangan bagasi dan orang dan kemudian juga pengaturan keluar dari terminal atau keluar dari bandara ini (Bandara Soekarno-Hatta) juga harus memberikan suatu jaminan kepastian," sambung dia.

Selain itu, kesiapan dari transportasi darat penunjang calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta juga bakal dicek.

Sejumlah transportasi darat yang dimaksud adalah taksi/bus/kendaraan umum lain yang keluar masuk bandara.

"Termasuk pengaturan penjemputan penumpang yang datang dari luar bandara untuk menjemput para pemudik yang kembali," sebutnya.

Pihak AP II juga bakal berkoordinasi dengan maskapai yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta soal jadwal penerbangan yang ada.

Sebab, apabila ada penundaan (delay) keberangkatan sebuah penerbangan, hal itu akan memengaruhi operasional Bandara Soekarno-Hatta.

"Dan itu juga akan membawa konsekuensi operasional bandara atau jam operasi bandara juga bisa bertukar karena ketidakpastian waktu keberangkatan," tutur Awaluddin.

Awaluddin sebelumnya mengimbau, calon penumpang pesawat agar tidak kembali dari mudiknya saat puncak arus balik.

Dengan demikian, calon penumpang diimbau agar kembali lebih cepat dari mudiknya.

Hal tersebut bertujuan memberikan kelancaran bagi para calon penumpang yang kembali dari mudiknya.

"Jadi imbauan kami, jangan mengambil semuanya di ujung (puncak arus balik)," sebut Awaluddin.

"Ambil waktu-waktu yang bisa pulang lebih cepat dan ini juga akan memberikan sebuah jaminan kenyamanan dan juga keamanan bagi calon penumpang," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/05/12444721/sambut-arus-balik-ap-ii-terjunkan-petugas-ground-handling-di-bandara

Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke