TANGERANG, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tangerang, Kota Tangerang, akan membatalkan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) jika positivity rate di sekolah itu lebih dari lima persen.
PTM di sekolah itu diterapkan mulai Kamis (12/5/2022), setelah siswa-siswi SMPN 1 Tangerang libur Lebaran 2022.
"Kalau lebih dari lima persen positivity rate-nya (kasus Covid-19), itu satu sekolah ditutup (PTM diberhentikan)," papar Wakil Kepala SMPN 1 Tangerang Bidang Kurikulum Margiya, saat ditemui, Kamis.
Sementara itu, jika positivity rate di sana kurang dari lima persen, PTM hanya menutup satu kelas.
"Kalau di bawah lima persen positivity rate-nya, itu (penutupan) lokal, satu kelas tidak diperkenankan masuk," ujar Margiya.
Kata dia, peraturan soal pembatalan PTM itu, merupakan standard operation procedure (SOP) yang diterbitkan Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang.
Margiya mengakui, pihaknya sempat menutup PTM di satu kelas saat positivity rate di bawah lima persen.
Tak hanya itu, PTM di seluruh kelas di sana sempat dibatalkan saat positivity rate di atas lima persen.
"Aturan (soal pembatalan PTM) tetap seperti itu, karena ada SOP dari Dindik itu. Jadi kita laksanakan," sebut Margiya.
"Dan kita sudah pernah melakukan itu, menutup satu kelas pernah, menutup satu sekolah juga pernah," sambung dia.
Untuk diketahui, PTM di SMPN 1 Tangerang diikuti oleh 648 murid kelas 7 dan 8. Ratusan murid itu terdiri dari 324 murid kelas 7 dan 324 murid kelas 8.
PTM di sana dimulai pukul 07.15 WIB-10.45 WIB. Sementara itu, karena sudah menyelesaikan ujian sekolah, murid kelas 9 di SMPN 1 Tangerang diliburkan.
Operasional kantin di sana masih ditutup hingga saat ini, meski sudah menerapkan PTM 100 persen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/12/13290821/ptm-di-smpn-1-tangerang-akan-dihentikan-jika-positivity-rate-lebih-dari-5