JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dari berbagai elemen menggelar demonstrasi di kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2022) siang.
Pedemo datang dari berbagai aliansi, seperti Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) dan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) 98.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa di sana buntut pengusiran Ustad Abdul Somad (UAS) dari Singapura beberapa waktu lalu.
Ketua DPC PPMI 98 wilayah Bogor Ucok Nasution mengatakan, para pedemo mendesak Duta Besar Singapura untuk segera meminta maaf secara terbuka terkait insiden penolakan UAS.
"Makanya kami berharap kepada Duta Besar Singapura di Indonesia harus meminta maaf kepada umat Muslim di Indonesia," ucap Ucok di lokasi, Jumat.
Lebih lanjut, Ucok dan massa aksi berharap pemerintah Indonesia segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
"Kepada pemerintah Indonesia (kami) berharap agar bisa melanjutkan permasalahan ini supaya tidak terjadi ketersinggungan," ucap Ucok.
Untuk diketahui, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Singapura sebelumnya mengungkapkan bahwa UAS atau Abdul Somad Batubara (ASB) ditolak masuk ke Singapura saat tiba di Terminal Feri Tanah Merah, Singapura, Senin kemarin.
Kemendagri Singapura menyebut UAS dianggap sebagai sosok yang kerap menyebarkan ajaran ekstremis sehingga tidak dapat diterima di Singapura.
"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multiras dan multiagama Singapura," demikian pernyataan Kemendagri Singapura, dikutip dari situs resminya, Selasa (17/5/2022).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/20/19125391/pedemo-tuntut-kedubes-singapura-minta-maaf-buntut-pengusiran-uas-dari