Salin Artikel

Momen Haru Korban Luka Kecelakaan Bus di Ciamis Kembali ke Rumah dan Bertemu Keluarga

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangis haru para peziarah yang menjadi korban kecelakaan bus di Ciamis, Jawa Barat, seketika pecah begitu mereka keluar dari bus yang mengantarkan mereka untuk kembali bertemu dengan keluarga di Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Minggu (22/5/2022).

Tangisan para peziarah semakin kencang ketika mereka berpelukan dengan keluarga masing-masing. Sebagian besar dari peziarah itu seperti melupakan rasa sakit yang mereka alami saat berpelukan dengan keluarganya.

Namun, tak sedikit pula peziarah yang meringkih kesakitan karena luka yang dialami. Bahkan, ada empat-lima peziarah yang harus dibopong oleh sopir saat turun dari bus tersebut.

Tak hanya para peziarah yang meneteskan air matanya. Keluarga yang menunggu para peziarah tersebut juga meneteskan air mata sembari sesekali beristigfar.

Hayati, salah seorang korban luka di Puskesmas Payungsari mengisahkan, rombongan berangkat dari Balaraja, Tangerang pada Jumat (20/5/2022) tengah malam menuju Cirebon.

Lalu, rombongan pengajian yang diketuai Haji Anjar ini berziarah di Panjalu, Ciamis. Sabtu sore, rombongan hendak lanjut berziarah ke Pamijahan, Tasikmalaya.

"Saat melintasi Turunan Balas, tiba-tiba mobil oleng terus banting ke kanan, menabrak rumah warga dan beberapa kendaraan," ujar Hayati yang mengalami luka di kakinya.

Menurut dia, semua penumpang bus lalu berteriak "Allahu Akbar" dan melihat asap. Penumpang yang panik lalu meloncat dari kaca samping bus.

"Setelah itu saya pingsan," tutur Hayati.

Namun, tak semua peziarah yang menjadi korban kecelakaan bus di Ciamis bisa kembali bertemu keluarganya di Tangerang. 

Nasib nahas salah satunya menimpa Sri Mulyani (45). Ia adalah peziarah yang meninggal dalam kecelakaan di Ciamis.

Rizki Maulana (25), putra Sri, menuturkan bahwa ibu dan neneknya (ibu dari Sri) berangkat ziarah bersama dengan rombongan dari kediaman mereka di Kecamatan Sukamulya, Sabtu dini hari. 

Menurut Rizki, ibu dan neneknya hendak berziarah ke sejumlah daerah seperti Cirebon dan Panjalu, Jawa Barat.

"Dari keluarga, yang ikut ziarah itu ibu sama nenek," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Kecamatan Sukamulya, Minggu (22/5/2022).

Rizki menuturkan, ibunda dan neneknya berada dalam bus yang berbeda. Neneknya naik kendaraan yang tidak mengalami kecelakaan lalu lintas.

"Tapi mereka beda kendaraan. Dua rombongan (dua bus) kan, yang satu jatuh, yang satunya kan enggak," tutur dia.

Rizki menyebutkan, ibu dan neneknya memang tergabung dalam pengajian majelis taklim setempat. Ia tak mengetahui nama majelis taklim tersebut. Sebelum berangkat dalam rombongan peziarah itu, kepada keluarga, ibunya tidak menyampaikan pesan apa pun.

"Enggak (menyampaikan apa pun) sih, saya juga kaget. Jadi enggak ada firasat apa-apa sama sekali, ngomong apa juga enggak ada," sebutnya.

Kini, jenazah Sri sudah dimakamkan di Pemakaman Kampung Rizal, Kecamatan Sukamulya, sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu ini. 

Sementara itu, sang nenek selamat dari kecelakaan karena menaki bus yang berbeda dalam rombongan peziarah tersebut.

Adapun para peziarah itu merupakan penumpang bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Tanjakan Balas, Kampung Paripurna, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Sabtu (21/5/2022) petang.

Bus yang mengangkut peziarah ini menabrak tiga rumah, satu warung dan sejumlah sepeda motor di lokasi kejadian. Bus juga menabrak empat mobil.

Bus mulanya melintas dari arah Panjalu menuju Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya. Di jalan menurun, diduga rem bus blong. Akibatnya, sebanyak 48 orang luka-luka dan empat orang meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/23/08363091/momen-haru-korban-luka-kecelakaan-bus-di-ciamis-kembali-ke-rumah-dan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke