Salin Artikel

Terancam Tutup karena Anjing yang Dititipkan Mati, "Pet Shop" di Serpong Tak Beroperasi Hari Ini

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebuah pet shop di kawasan Gading, Serpong, Tangerang, diduga lalai dalam mengurus hewan yang dititipkan sehingga menyebabkan seekor anjing bulldog mati.

Kejadian tersebut berujung petisi di Change.org bertajuk JusticeForMaxi yang menuntut agar pet shop tersebut segera ditutup.

Kompas.com menelusuri pet shop yang dimaksud dengan mendatanginya langsung pada Senin (23/5/2022).

Setibanya di sana, toko tersebut tampak tutup atau tak beroperasi.

Tidak ada satu pun petugas toko yang terlihat di sekitar pet shop.

Kompas.com mencoba menghubungi narahubung (contact person) pet shop tersebut, tetapi hingga kini tidak direspons.

Kompas.com pun menghampiri salah satu petugas keamanan di sekitar lokasi.

Saat ditanyakan mengenai informasi yang beredar, petugas keamanan tersebut mengaku tidak tahu sama sekali tentang informasi mengenai bulldog yang mati setelah dititipkan.

"Saya belum dengar, kurang tahu. Biasanya sih hari-hari biasa buka," ujar salah seorang petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya.

Akan tetapi, kata dia, pet shop tersebut masih buka saat terakhir dia berjaga di sekitar lokasi ruko pada Jumat (20/5/2022).

"Saya libur Sabtu-Minggu, waktu Jumat saya jaga malam masih buka," kata dia.

Hingga pukul 14.45 WIB hari ini, sudah ada sekitar 30.440 warganet yang menandatangani petisi di laman Change.org/JusticeForMaxi.

"Dengan 35.000 tanda tangan, petisi ini menjadi salah satu petisi paling banyak di tanda tangani di Change.org!" bunyi tulisan di akhir isi petisi.

Petisi tersebut mengenai dugaan seekor anjing bulldog yang mati setelah dititipkan di sebuah pet shop.

Adapun isi tuntutannya yaitu meminta agar Pemerintah Kota Tangerang Selatan menutup pet shop tersebut karena diduga lalai dalam menjalankan tugasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/23/15390481/terancam-tutup-karena-anjing-yang-dititipkan-mati-pet-shop-di-serpong-tak

Terkini Lainnya

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke