DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Unit Pelaksanaa Teknis Daerah (UPTD) TPA Cipayung Ardan Kurniawan pesimistis bahwa dengan volume yang ada saat ini, TPA Cipayung, Depok, dalam beberapa bulan ke depan tak lagi dapat menampung sampah.
"Sebenarnya sudah sangat riskan. Kita (prediksi) bilang sebulan lagi, dua bulan lagi, tiga bulan lagi, mungkin (malah) satu bulan lagi. Kita sudah pesimistis, gitu," kata Ardan kepda wartawan, Senin (23/5/2022).
"Artinya kita tetap mendorong kepada Provinsi Jabar, agar Nambo segera untuk membuka TPS-nya," sambungnya.
Sementara itu, kata Ardan, saat ini sampah yang ditampung di TPA Cipayung mengalami penambahan hingga 100 ton setiap hari.
"Sampah Kota Depok yang masuk TPA Cipayung itu sudah sekitar 1.100 ton per hari, sebelumnya 1.000 ton," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ardan menuturkan, Volume sampah di TPA Cipayung, telah melebihi kapasitas atau daya tampung.
Sebab, kata dia, idealnya daya tampung TPA yakni 1,3 juta kubik. Namun saat ini volume sampah sudah mencapai 2,5 juta kubik.
"Ketinggian rata-rata 23 meter," kata Ardan.
Untuk itu, kata Ardan, persoalan ini dapat ditangani dengan pengalihan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kabupaten Bogor.
Namun, hingga kini TPPAS tersebut belum beroperasi. Oleh karena itu pihak UPTD TPA Cipayung melakukan langkah penataan.
"Mungkin untuk upayanya, karena Nambo belum bisa beroperasi, maka kita harus bisa mengoptimalkan pelayanan sampah di TPA Cipayung yaitu dengan melakukan penataan," kata Ardan.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, pembuangan sampah ke TPPAS Lulut-Nambo belum dapat terealisasi. Namun, pihaknya melalui Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, bakal menagih janji tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
"Kita tagih itu (ke Pemprov Jabar). Nanti saya minta dalam waktu dekat pak Wakil ke sana (Pemprov Jabar) temuin pak Sekdanya," ujar Idris kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).
Menurut Idris, dalam proses pemilihan TPPAS Nambo sebagai pembuangan akhir sampah sudah disepakati soal ongkos operasionalnya.
"Yang lainnya sudah enggak ada masalah. Kita sudah sepakati tentang masalah biayanya. Tinggal operasinya saja," terang Idris.
"(TPPAS) Nambo kita sudah siap biayanya, truknya semuanya sudah siap," tutur dia.
Pemkot Depok mendapatkan jatah pembuangan sampah perharinya mencapai 320 ton. Namun, jatah tersebut dikenakan biaya Rp 125.000 per ton.
"Sehari dapat jatah buang sampah 320 ton dengan biaya pembuangan per ton Rp 125.000," imbuh Idris.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/23/16254181/sampah-di-tpa-cipayung-depok-capai-25-juta-kubik-kepala-uptd-sudah-sangat