Kepala BNN Kota Depok AKBP Rusli Lubis mengatakan, setidaknya ada 10 kelurahan dengan banyak kasus narkoba, yakni Kelurahan Depok, Baktijaya, Mekarjaya, Tugu, Kukusan, Ratujaya, Sukamaju, Cinangka, Serua, dan Sukatani.
Kelurahan dengan kasus terbanyak yakni Kelurahan Depok dan Kelurahan Baktijaya.
"Itu wilayah yang dilakukan pemetaan karena kasus narkobanya tinggi. Kasus yang tertinggi itu di Kelurahan Depok dan Baktijaya ada sembilan kasus. Selebihnya enam, lima, sampai empat kasus," ujar Rusli dalam keterangannya, Rabu (25/5/2022).
Rusli mengatakan, para pengguna mengonsumsi narkoba dilatarbelakangi faktor kejenuhan selama masa pendemi karena aktivitasnya kebanyakan di rumah.
Para pengguna kebanyakan mengonsumsi ganja.
"Narkoba yang digunakan lebih banyak ganja sama sabu. Kalau di Depok ini lebih dominan ganja penanganannya, sabu ada tapi lebih dominan ganja," kata dia.
Sementara itu, Rusli mengungkapkan, berdasarkan temuan sejumlah kasus narkoba sejak awal sampai pertengahan 2022 di Depok, pelaku penyalagunaan narkoba berusia 15 hingga 40 tahun.
"Hampir semua (usia) ada, tapi rata-rata di usia remaja. Mereka berasal dari semua golongan dan pengangguran juga ada," ungkap dia.
Atas temuannya itu, kata Rusli, BNNK Depok melakukan program bersinar (bersih narkoba) di ke-10 kelurahan tersebut untuk membasmi peredaran narkoba.
"Ke-10 daerah yang sudah kami petakan di Depok ini. Tujuannya ini membentuk kelurahan-kelurahan Kota Depok menjadi kelurahan yang bersinar (bersih narkoba), itu program dari BNN RI," kata Rusli.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/25/11103311/ini-10-kelurahan-dengan-kasus-narkoba-terbanyak-di-depok-rata-rata