Sebagai informasi, MZA merupakan korban bullying dan kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah anak-anak di bawah umur.
Lidahnya disundut rokok dan tubuhnya ditusuk-tusuk menggunakan obeng yang sudah dipanaskan.
Tri memaparkan, MZA pertama kali menjalani layanan psikologis pada Kamis (19/5/2022). Kemudian, yang layanan yang kedua kalinya dilakukan pada Selasa (24/5/2022).
Menurut Tri, kondisi korban saat ini sudah semakin membaik.
"Korban sudah dua kali bersama keluarganya ke sini untuk trauma healing. Kondisinya sudah semakin membaik," ujar Tri kepada kompas.com, Kamis (26/5/2022).
Meski belum 100 persen pulih dari rasa trauma yang dialami, Tri memastikan bahwa korban sudah komunikatif saat diajak berbicara tanpa ada rasa takut.
"Sudah komunikatif saat diajak ngobrol. Dan ini akan terus kita lakukan sampai kondisi psikologisnya benar-benar pulih," jelas Tri.
Sebelumnya diberitakan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangerang Selatan akan memberikan trauma healing kepada MZA (16) korban kekerasan fisik oleh sejumlah anak-anak.
MZA mengalami kekerasan pada Minggu (15/5/2022) di wilayah Serpong, Tangerang Selatan.
"Konsultasi hukum sudah tadi pukul 10.00 WIB. Rencana besok, Kamis (19/5/2022), ada layanan konsultasi psikolog buat korban. Dari P2TP2A dalam proses hukumnya tetap akan kita dampingi," ujar Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel Tri Purwanto saat ditemui di kantornya, Rabu (18/5/2022).
"Dan dalam proses trauma healing-nya pun akan kita berikan layanan sampai dengan dianggap selesai oleh tim psikolog kita," lanjut dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/26/14052981/dua-kali-jalani-layanan-trauma-healing-kondisi-korban-kekerasan-anak-di