"Awalnya 36 balita, saat ini sudah menjadi 26 balita," ujar Lurah Kartini, Ati Mediana, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/6/2022).
Menurut Ati, balita yang mengalami stunting tersebar di sejumlah rukun warga (RW) di Kelurahan Kartini, yakni RW 001, 002, 004, 005, 007, dan 009.
Ati mengungkapkan, pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting di wilayahnya.
"Kemungkinan karena pandemi, orangtua keterbatasan ekonomi, ada juga yang bawaan badan balita sudah kurus, bisa jadi terbawa dari gen," ungkap Ati.
"Ada yang stunting karena orangtuanya malas masak, jadi buat (makanan) yang instan-instan dan pola makan yang buruk dari balita tersebut," sambung dia.
Ati mengatakan, jajarannya saat ini telah berusaha mengurangi kasus stunting di Kelurahan Kartini.
"Kami akan berusaha untuk sembuhkan balita tersebut," ujarnya.
Ia juga meminta kepada pihak puskesmas untuk bekerja sama dengan jajarannya mengatasi kasus stunting di wilayahnya.
"Puskesmas untuk lebih mengadakan sosialisasi kepada orangtua balita dengan keadaan gizi yang sedang buruk," katanya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/08/15421261/26-balita-di-kelurahan-kartini-jakarta-pusat-alami-stunting