Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat, Pelonggaran Protokol Kesehatan dan Tingginya Mobilitas Dinilai Jadi Penyebab

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di DKI Jakarta.

Menurut dia, pelonggaran aturan terkait penerapan protokol kesehatan dan tingginya mobilitas turut menjadi penyebab kenaikan kasus.

"Karena ini ada interaksi antara pelonggaran yang dilakukan, ada aktivitas atau mobilitas yang tinggi, atau interaksi yang tinggi itu juga akan berdampak," kata Dicky, kepada Kompas.com, Minggu (12/6/2022).

Seperti diketahui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jakarta saat ini berada pada level 1. Kebijakan ini berlaku mulai Selasa (7/6/2022) hingga 4 Juli 2022.

Selama PPKM level 1, masyarakat diperbolehkan melepas masker saat berada di area terbuka dalam kondisi tak padat orang.

Aturan ini mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 29 Tahun 2022 tentang PPKM di Wilayah Jawa dan Bali.

Sementara, masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek tetap harus menggunakan masker saat beraktivitas di area terbuka.

Masyarakat yang masuk kategori rentan atau lansia, atau memiliki penyakit komorbid, disarankan untuk tetap menggunakan masker meski berada di area terbuka.

Selain itu, Dicky menduga, subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 juga menjadi penyebab. Namun, ia mengatakan, penyebaran kasus subvarian tersebut tidak akan parah dan membebani fasilitas kesehatan seperti dua tahun lalu.

"Tidak otomatis atau serta merta menyebabkan beban di fasilitas kesehatan karena yang terinfeksi umumnya sudah memilik proteksi atau imunitas, yang akhirnya membuat mereka tidak bergejala. Sedikit sekali yang bergejala," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kembali meningkat, dengan rataan 500 kasus per hari.

Tak hanya secara nasional, peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga terjadi di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

Sejak Selasa (7/6/2022), kasus infeksi harian di Jakarta sudah menunjukkan peningkatan dan melampaui angka 200 kasus per hari.

Pada Selasa (7/6/2022), ada 260 kasus yang terkonfirmasi dalam satu hari. Selanjutnya, Rabu (8/6/2022) tercatat 288 kasus.

Kemudian pada Kamis (9/6/2022) jumlahnya kembali meningkat ada 276 kasus. Pada Jumat (10/6/2022), jumlah kasus baru Covid-19 bertambah menjadi 333 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, peningkatan jumlah kasus harian diduga disebabkan oleh berbagai faktor.

"Penyebabnya multifaktor ya. Mulai dari masyarakat yang makin banyak dan bebas berinteraksi, hingga masyarakat yang mulai sering lepas masker meski berada di dalam ruangan," kata Dwi saat dikonfirmasi, Sabtu (11/6/2022).

Selain melonggarnya kebiasaan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan, Dwi menyebut vaksinasi booster yang belum merata juga menjadi faktor lainnya penyebab meningkatnya kasus Covid-19 akhir-akhir ini.

"Selain itu, belum semua orang yang mengikuti vaksin booster juga menjadi faktor," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/12/15473951/kasus-covid-19-di-jakarta-meningkat-pelonggaran-protokol-kesehatan-dan

Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke