JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta pemerintah pusat dan daerah segera mengejar target vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster untuk menekan kasus Covid-19.
"Semua, pemerintah dan daerah kejar vaksinasi tiga dosis. Setidaknya pada kelompok yang berisiko seperti komorbid, lansia. Itu total 70 persen yang berisiko udah tiga dosis kalau bisa sebelum trimester ketiga tahun ini," kata Dicky saat dihubungi,
"Total populasi juga harus 50 persen sebelum akhir tahun untuk mendapatkan tiga dosis," lanjut Dicky.
Dicky pun mengatakan sejatinya penggunaan masker saat ini sangat dibutuhkan. Sebabnya, penularan subvarian Omicron BA. 4 dan BA. 5 mayoritas melalui saluran pernapasan khususnya lewat hidung.
Hal itu kata Dicky terlihat dari hasil sejumlah riset yang menyatakan titer subvarian Omicron BA. 4 dan BA. 5 kebanyakan didapati di hidung.
"Karena itu masker penting. Penggunaan masker harus ditingkatkan dengan strategi komuniasi risiko," tutur Dicky.
"Dan perbaiki sirkulasi udara dengan tambah jendela, HEPA filter, dan lain-lain. Dan metode hybrid tetap harus jadi opsi. Kerja enggak harus 100 persen di kantor kok. Kalau bisa kerja dari rumah kenapa enggak," ucap Dicky.
Sebelumnya diberitakan, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta kembali mengalami lonjakan. Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kembali meningkat, dengan rata-rata 500 kasus per hari.
Tak hanya secara nasional, peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga terjadi di DKI Jakarta dalam beberapa hari terakhir. Sejak Selasa (7/6/2022), kasus infeksi harian di Jakarta sudah menunjukkan peningkatan dan melampaui angka 200 kasus per hari.
Pada Selasa (7/6/2022), ada 260 kasus yang terkonfirmasi dalam satu hari. Selanjutnya, Rabu (8/6/2022) tercatat 288 kasus.
Kemudian pada Kamis (9/6/2022) jumlahnya kembali meningkat ada 276 kasus. Pada Jumat (10/6/2022), jumlah kasus baru Covid-19 bertambah menjadi 333 kasus.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/14/17463221/epidemiolog-minta-pemerintah-kejar-target-vaksinasi-booster-di-tengah