Salin Artikel

Jembatan Antilope Tak Bisa Dilalui Kendaraan Tinggi karena Tertutup Girder Kereta Cepat, Ini Jalan Alternatifnya

JAKARTA, KOMPAS.com- Kendaraan dengan tinggi 1,7 meter lebih tak lagi bisa melalui jembatan penyeberangan antilope, Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Akses kendaraan tinggi di jembatan tersebut tertutup oleh girder box Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang mulai dipasang pada 13 Juni lalu.

Karena posisi girder box yang rendah, jembatan antilope kini hanya bisa dilalui sepeda motor dan mobil sedan.

Meski demikian, pihak kepolisian, dinas perhubungan dan PT Kereta Cepat Indonesia-China  sudah menyiapkan jalur alternatif.

"Sebagai bentuk pengalihan arus lalu lintas, pengguna jalan atau pengendara bisa memanfaatkan jembatan Kodam Baru yang dibangun oleh PT KCIC dan sudah dioperasikan sejak tanggal 29 Mei 2022," kata Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry kepada Kompas.com, Rabu (15/6/2022). 

Berikut ini pengaturan lalu lintas di sekitar jembatan antilope :

  • Kendaraan dari arah Jalan Kemang Raya menuju Jalan Kalimalang dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari arah Jalan Kalimalang yang akan menuju Jalan Kemang Raya dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari arah Jalan Curug yang akan menuju Jalan Kemang Raya bisa dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari arah Jalan Kemang Raya yang akan menuju Jalan Curug Raya dialihkan menuju Overpass Kodam/Overpass Kapin.
  • Kendaraan dari Jalan Anugerah yang akan menuju Jalan Kalimalang bisa melalui Jembatan Jatiwaringin atau Overpass Kodam.

Rahadian mengatakan, girder box yang berada di sekitar Jembatan Antilope adalah girder box proyek KCJB yang dipasang melengkapi 2.535 total girder box. Dalam proses pemasangan tidak ada penurunan atau masih sesuai dengan standar teknis yang ada.

Sebelum pemasangan girder box, pihak kontraktor sudah melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan Pemerintah Kota Bekasi dan warga sekitar. Komunikasi juga dijalin dengan pihak Dinas Perhubungan.

"Pada prinsipnya warga menyepakati sistem pengaturan lalu lintas dengan tetap memanfaatkan jembatan antIlope eksisting secara terbatas dan proses pembangunan Proyek KCJB dapat berlanjut," kata Rahadian. 

Jembatan Antilope kini hanya dapat dilintasi oleh kendaraan dengan ketinggian maksimal 1,7 meter seperti sepeda motor dan mobil sedan, dengan pengawasan ketat. 

Sebagai bentuk pengamanan, dipasang pemberitahuan, portal pembatas ketinggian di dua sisi, dan lampu penerangan.

"Selain itu dilakukan penjagaan 24 jam (3 shift) untuk memastikan warga aman ketika melintas," kata Rahadian. 

Secara paralel, pembangunan jembatan baru pengganti jembatan Antilope sedang berjalan dan ditargetkan selesai pada 10 Agustus 2022.

Setelah selesai, jembatan antilope akan dibongkar dan arus lalu lintas sepenuhnya dialihkan ke jembatan baru.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/15/14302201/jembatan-antilope-tak-bisa-dilalui-kendaraan-tinggi-karena-tertutup

Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke