Salin Artikel

Pasien di Bekasi Meninggal, Diduga karena RS Lalai dan Penanganan Terlambat

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pasien berinisial EDP (18) meninggal dunia diduga karena terlambat mendapat penanganan rumah sakit.

Egi, kakak EDP, menuturkan bahwa kejadian bermula pada Kamis (9/6/2022) sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika itu, Egi mendapati adiknya tak sadarkan diri.

Lantas, keluarga bergegas membawa EDP ke Rumah Sakit (RS) Helsa di Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi, yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal.

Begitu tiba di RS Helsa, orangtua EDP meminta tolong agar anaknya segera diperiksa.

"Ibu saya turun, saya turun. Ibu saya minta tolong, anaknya sakit. Ibu saya hanya ingin memastikan untuk diperiksa dulu keadaan pasien yang pingsan," ungkap Egi, dalam pertemuan dengan pihak RS Helsa, di Aula Kelurahan Jatirahayu, (15/6/2022).

Egi menuturkan, meski sudah meminta tolong, namun pihak keluarga tidak mendapat respons yang baik. Kemudian, petugas keamanan RS hanya menawarkan bantuan kursi roda.

Bantuan kursi roda ditolak keluarga mengingat kondisi EDP yang tidak sadarkan diri dan tak mungkin dibawa dengan kursi roda.

"Saya bilang enggak bisa pakai kursi roda karena terlalu besar. Sehingga saya meminta tempat tidur pasien, tapi salah satu perawat menyampaikan tidak ada," tutur dia.

Pihak keluarga yang panik kemudian memohon kepada pihak RS Helsa untuk meminta perawatan di unit gawat darurat (UGD).

Namun, salah satu petugas kesehatan di RS tersebut mengatakan bahwa ruangan UGD sedang penuh dan tidak ada tempat tidur yang tersedia.

"Dia (petugas kesehatan) hanya bilang bagaimana kita bisa tolong, kalau ruangan penuh. Jadi ditengok saja belum, diperiksa saja belum," jelas Egi.

Setelah keluarga memindahkan EDP ke rumah sakit lain dan mendapatkan perawatan, EDP dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, Direktur Utama RS Helsa, Miranda, meminta maaf kepada keluarga EDP terkait dugaan kelalaian tersebut.

Ia memastikan akan menindaklanjuti dugaan kelalaian dan keterlambatan penanganan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di RS Helsa.

"Kalau untuk masalah ini, kami minta maaf. Benar atau tidaknya itu (dugaan lalai), harus ada investigasi sesuai prosedur. Nanti akan ada tindak lanjut lagi," jelas Miranda.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/15/22334261/pasien-di-bekasi-meninggal-diduga-karena-rs-lalai-dan-penanganan

Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke