Salin Artikel

Gudang Logistik Pemilu Tak Memadai, KPU Jakarta Barat Kesulitan Cari Tempat Baru

Ketua KPU Jakarta Barat Cucum Sumardi mengatakan, pihaknya kesulitan mendapatkan gudang penyimpanan untuk menyimpan logistik seperti kotak suara, kertas suara, dan perlengkapan lainnya.

"Saat Pemilu 2019, kami menyewa sebuah gudang untuk menyimpan logistik. Di dalamnya, kotak suara disimpan dalam bentuk belum dirangkai. Dalam bentuk kotak suara yang belum dirangkai saja, gudang sudah hampir tidak muat," kata Cucum di Kantor KPU Jakarta Barat, Jumat (17/6/2022).

"Nanti, di saat kotak suara sudah harus berbentuk jadi, sudah dirangkai, dan berisi surat suara, tentunya gudang tidak akan memadai," lanjut Cucum.

Cucum mengatakan, beban tampungan gudang akan semakin besar dengan berimpitannya jadwal Pemilu 2024 yang berselang sembilan bulan saja.

Belum lagi, jika ada skenario pemilihan putaran kedua untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, serta putaran kedua Pilkada.

"Logistik masuk lagi. Mau taruh di mana barang-barang itu?" ungkap Cucum.

Terlebih, lanjut dia, gudang yang biasa disewa setiap tahun tersebut dikabarkan akan tidak bisa disewa kembali.

Dengan demikian, pihaknya pun harus mencari gudang lain di kawasan Jakarta Barat yang memadai dan sesuai dengan anggaran.

"Gudang tersebut sebentar lagi tidak akan disewakan, sehingga kami harus mencari gudang baru," kata Cucum.

Sejauh ini, Cucum mengatakan, KPU Jakarta Barat sudah berusaha mencari tempat penyimpanan di tempat lain. Ia pun tertuju pada sebuah lahan di daerah Kembangan.

"Kami lihat ada gedung serbaguna yang cocok di Kompleks Permata Buana, Kembangan, milik Pemprov DKI Jakarta, tapi sepertinya sebagian sudah terpakai," kata Cucum.

Cucum menceritakan, pada tahun-tahun sebelumnya, banyaknya logistik ditanggulangi dengan membuka tempat penyimpanan di gelanggang olahraga (GOR) di setiap kecamatan.

Menurutnya, GOR diberdayakan untuk tempat loading tempat pemilihan suara (TPS) dan tempat rekapitulasi hasil pemilihan suara tingkat kecamatan.

"Selain di GOR, kami juga membuka tenda di halaman depan dan halaman belakang kantor KPU Jakarta Barat," imbuhnya.

Namun, menurutnya, upaya itu belum cukup aman untuk melindungi logistik-logistik yang krusial tersebut.

"Kalau di GOR terkadang kendalanya misalnya saat harus kami gunakan, GOR sudah telanjur dipesan oleh warga untuk kegiatan warga," kata Cucum.

Mendekati pesta demokrasi 2024, Cucum berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersedia untuk berkolaborasi dengan menyiapkan lokasi untuk penyimpanan logistik Pemilu 2024 yang aman dan mudah diakses petugas di wilayah Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/17/20092811/gudang-logistik-pemilu-tak-memadai-kpu-jakarta-barat-kesulitan-cari

Terkini Lainnya

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke