JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, hingga akhir Juni 2022. Namun, penutupan sementara taman itu belum diketahui oleh seluruh warga.
Salah satu warga, Eka, mengaku baru mengetahui Tebet Eco Park ditutup sementara setelah tiba pada Sabtu (18/6/2022) siang.
Ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga di sekitar taman.
"Saya tidak tahu kalau ditutup. Saya juga tidak update di sosial media segala macam. Saya tahu dari petugas," ujar Eka saat ditemui di lokasi, sabtu.
Eka mengaku, kedatangannya ke Tebet Eco Park karena rasa penasaran setelah mendapat cerita dari rekannya mengenai kondisi taman tersebut.
Ia sengaja datang dari rumahnya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur menggunakan ojek online ke Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.
"Kata teman bagus makanya saya datang. Sebelum bawa keponakan ke sini, saya datang sendiri dulu," kata Eka.
Hal senada disampaiakan oleh warga lainnya, Maulana. Dia belum mengetahui soal informasi mengenai penutupan sementara Tebet Eco Park.
Warga Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu rencananya ingin mengajak putrinya untuk berwisata di Tebet Eco Park.
"Ini kedua saya datang, sebelumnya masuk. Kalau hari ini saya tidak tahu kalau ini ditutup. Sebenarnya ini ajak anak, namanya Senin sampai Jumat kerja, hari libur mau ajak main anak," kata Maulana.
Maulana mengaku, sempat mengabadikan spanduk informasi penutupan yang terpasang di sejumlah sudut-sudut kawasan Tebet Eco Park.
Foto spanduk berisi informasi mengenai penutupan itu pun telah disebar melalui grup WhatsApp keluarga.
"Tadi foto spanduk doang, saya sebar ke grup keluarga. Khawatir sudah jauh-jauh datang, nggak bisa masuk," ucap Maulana.
Keputusan menutup sementara diumumkan tak lama setelah Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Selatan membahas persoalan pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar di sekitar Tebet Eco Park.
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mengumumkan penutupan sementara Tebet Eco Park melalui akun Instagram @tamanhutandki, pada Selasa (14/6/2022) malam.
"Penutupan sementara Tebet Eco Park, dalam rangka pemeliharaan taman dan perbaikan fasilitas sampai dengan akhir Juni 2022," dikutip dari unggahan @tamanhutandki.
Dalam keterangan foto, Distamhut DKI Jakarta mengucapkan terima kasih atas antusiasme warga yang berkunjung ke Tebet Eco Park.
Distamhut DKI menyebutkan, penutupan Tebet Eco Park diperlukan untuk menciptakan kenyamanan bersama.
"Tapi jangan berkecil hati. Kami akan kembali. Nantikan pada pemberitahuan selanjutnya ya," tulis Distamhut DKI.
Selama penutupan sementara, terdapat spanduk yang berisi informasi mengenai taman-taman alternatif yang bisa dikunjungi warga selain Tebet Eco Park.
Ada 10 taman di Jakarta yang diinformasikan dapat dikunjungi oleh masyarakat. Sejumlah taman itu yakni Monas, Tabebuya, Dadap Merah, Spatodea, dan Taman Margasatwa Ragunan.
Sedangkan lima taman lainnya yakni Hutan Kota Srengseng, Ayodia, Puring, Langsat dan Kebun Bibit Srengseng.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengaku sudah mendapatkan instruksi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera mengatasi masalah pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar di kawasan Tebet Eco Park.
Munjirin mengaku sudah dipanggil Anies ke Balai Kota DKI Jakarta, pada Selasa (14/6/2022). Namun, Munjirin belum dapat menyampaikan arahan yang diberikan Anies.
"Ya tadi ada petunjuk-petunjuk dari Pak Gubernur," kata Munjirin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/18/16270551/kunjungi-tebet-eco-park-warga-saya-tidak-tahu-kalau-ditutup