Untuk diketahui, diduga ada total 250 pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata di Bogor, Jawa Barat, yang mengikuti program investasi batu bara itu.
"Dari 250 orang (investor), uang yang terkumpul waktu itu (mencapai) Rp 46 miliar," ujar Sekretaris Yayasan Pelita Lima Pilar, Herry M Joesoef, saat dihubungi pada Senin (20/6/2022).
Adapun yayasan yang bergerak di bidang keagamaan itu kini mendampingi para pengurus dan jemaah masjid tersebut dalam menangani masalah mereka dengan Yusuf Mansur.
Herry menyebutkan, ratusan jemaah dan pengurus masjid itu mengeluarkan uang untuk investasi dengan nominal yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, seorang marbot Masjid Darussalam Kota Wisata disebut mengeluarkan jutaan rupiah untuk investasi itu.
Sementara itu, kata Herry, seorang jemaah masjid tersebut yang berinisial Z menggelontorkan uang hingga Rp 80 juta untuk investasi batu bara tersebut.
"Besarannya (investasi) enggak sama. Kalau marbot masjid, itu ya paling nilainya (investasi) jutaan rupiah. Tapi kalau seperti Pak Z, seorang lawyer, dia mengeluarkan uang Rp 80 juta (investasinya)," kata dia.
Bahkan, kata Herry, ada warga yang mengeluarkan uang investasi hingga Rp 6,3 miliar dan Rp 3,6 miliar.
Menurut dia, ratusan orang itu seharusnya mendapat keuntungan setiap bulan dari investasi batu bara tersebut.
Herry menyatakan, keuntungan harusnya didapat per bulan karena perusahaan batu bara itu mengirimkan kapal berisi baru bara setiap bulannya.
"Bukan (per tahun), tapi per bulan. Jadi per bulan ada proposal baru, begitu," ucapnya.
Sebagai informasi, sebagian dari pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata sempat menggeruduk kediaman Yusuf Mansur di Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, pada Senin pagi ini.
Sebanyak 30 orang yang menggeruduk kediaman Yusuf Mansur meminta kejelasan soal investasi batu bara itu.
Mereka meminta Yusuf Mansur agar bisa diajak berdialog. Namun, mereka gagal bertemu Yusuf Mansur.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/20/21422281/total-rp-46-miliar-digelontorkan-para-investor-untuk-program-investasi